Minggu, 27 April 2014

KITAB BERENCONG



Kitab Barencong


KITAB BARENCONG,DATU SANGGUL/DATU MUNING

Bismillahirahmanirahiim
Rakam yaitu Mengenal,
1.Maksudnya mengenal yang sebenar-benarnya diri/mengetahui asalnya diri supaya tahu yang sebenarnya agar mengenal akan Tuhan,
2.Ini agar meng-Esa-kan yang sebenar-benarnya diri kepada Allah Ta’Ala agar jangan sampai Murakabah yang bersusunan pada Ilmu-Nya..
Adapun jua maksud Rakam yang 1&2 itu menerangkan keadaan perkakas isi tubuh yang dzahir & yang bathin,maka jika sudah pula diketahui seperti ini hendaknya di fana-kan agar tetap ke-Esa an-Nya dan tidak siapa pun jua yang dapat menduakan-Nya/Allah saja yang Tunggal/Esa,Demikianlah maksudnya..
Kemudian daripada itu disinilah saya mulai menerangkan,yang bernama Diri itu ada 2 Bagian:
–Diri yang Dzahir,
–Diri yang Bathin.
adapun diri yang Dzahir itu asal daripada unsur Adam,Adam unsurnya memiliki 4 perkara,yaitu :
1.Api,
2.Angin,
3.Air,
4.Tanah
Dan berikut ini penjabaran/makna dari tulisan/huruf ALLAH yang sering kita lihat dalam kaligrafi,
–ALIF —> Api,
–LAM AWAL –> Angin,
–LAM AKHIR –> Air,
–HA –> TANAH/BUMI
1. adapun Api itu terbit dari Diri yang Bathin jua yang berhuruf ALIF bernama DZAT yang menjadi rahasia hurufnya pada kita,
2. adapun Angin itu terbit dari Diri yang Bathin jua yang berhuruf LAM AWAL bernama SIFAT yang menjadi nyawa pada kita/Nafas kita,
3. adapun Air itu terbit jua dari Diri kita yang Bathin,berhuruf LAM AKHIR bernama ASMA yang menjadi HATI pada kita (Air Nuthfah&Air Liur),
4. adapun Tanah/Bumi itu pula terbit dari Diri yang Bathin jua berhuruf HA bernama AF’AL menjadi tingkah Laku pada kita..
Jadi,demikianlah Diri kita yang Dzahir ini terbit dari bayang-bayang kita yang Bathin jua dan adanya Huruf yang bertuliskan ALLAH,tapi jangan sampai saudara mengakui bahwa saudara adalah Tuhan karena Diri kita yang Dzahir ini hanyalah Tulisan (Ingat,hanya sebatas Huruf/Tulisan) yang berlafadz ALLAH,untuk itulah Allah Ta’Ala menciptakan tulisan/huruf tersebut agar kita mengenal Diri kita yang Dzahir..
Kemudian daripada itu setelah kita mengetahui Diri kita yang Dzahir hendaklah kita ketahui Diri kita yang Bathin pula,agar dapat kita kenal akan Tuhan melalui Diri yang Bathin sebagaimana seperti sebuah sabda yang sangat dikenal oleh para kaum sufi “Man Arafa Nafsahu Fa Qad Arafa Rabbahu” barang siapa mengenal sebenar-benarnya Diri Niscaya Diri akan mengenal Tuhannya…tetapi sebelum kita mengenal akan Diri kita yang Bathin,hendaklah mati dahulu sebelum mati Diri kita yang Dzahir tadi,seperti Sabda Nabi SAW “Mutu Kabla Anta Mutu” jikalau telah kita matikan Diri yang Dzahir tadi,barulah nyata dari kita yang Bathin yang bernama sebenar-benarnya DIRI..
Simbol pemahaman Datu Sanggul/Datu Muning/Syekh Abdus Samad/Ahmad Sirajul Huda/Syekh Jalil,tentang keTuhanan ialah dari Bumi Naik ke Langit maksudnya beliau mengenal Hakikat Tuhan berdasarkan apa-apa yang telah diciptakan-Nya (Alam Semesta) sehingga dari pemahaman terhadap alam semesta itulah menghantarkan pada kebenaran sejati yakni ALLAH SWT,karena memang dari alam dan bahkan pada Diri sendirilah (manusia) terdapat tanda-tanda kekuasaan-NYA bagi yang mentafakurrinya..dengan kata lain ilmu Tasawuf Datu Sanggul adalah ilmu Laduni yang telah di karuniakan oleh ALLAH SWT kepada beliau,karena itu orang yang mempelajari Tasawuf pada dasarnya bisa menggabungkan 2 sumber acuan pokok,yakni :
1.berdasarkan Wahyu (Qauliyah),
2.berdasarkan tanda-tanda ayat-NYA (Qauniyah) yang terpampang jelas pada alam atau makhluk ciptaan-NYA..
“Tidak memakai ilmu atau bacaan tertentu,hanya menjaga keluar masuknya Nafas kapan ia keluar dan kapan ia masuk” sehingga secara rutin dapat melaksanakan sholat ke masjidil haram setiap hari jum’at…(kira-kira seperti itulah beberapa patah kata yang pernah di katakan Datu Sanggul kepada Datu Kalampayan/SyekhMuhammad Arsyad Al Banjari)
salah satu karya Datu Sanggul yang spektakuler ialah membuat tatalan/tatakan kayu besi(ulin) menjadi soko guru mesjid di desa tatakan,sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Sunan Kalijaga ketika membuat soko guru pada Mesjid Demak..
adapun yang mematikan diri yang berhuruf dan bernama ALLAH itu demikian caranya :
1. menafikan huruf Alif,
2. Lam Awal,
3. Lam Akhir,
4. Ha
adapun huruf-huruf yang demikian ;
1. Alif = Allahusamma wati wal Ardh,
2. Lam Awal = Lillah husamma wati wal Ardh,
3. Lam Akhir = Lahulmulku samma wati wal Ardh,
4. Ha = Wal awallu wal akhirru Wal Dzahiru wal Batiinu
jadi jikalau demikian diri kita yang dzahir itu nyata fana sekali2 tiada mempunyai apa-apa lagi (min adami ila wujdin,wamin wujdin ila Adami) jadi maksudnya dari pada kita diri yang dzahir walau sehelai rambut pun telah tiada mempunyai lagi apa-apa..
tiada boleh dikatakan ada lagi pada ilmu-nya,hanya diri yang bathin jua ialah yang bernama Muhammad..seperti firman Allah ta’ala dalam hadits Qudsi : Ku jadikan semesta sekalian alam ini karenamu yaa Muhammad,Ku jadikan akan dikau karenaKu yaa Muhammad..
Adapun dzat mutlak yang dinamakan oleh kaum ahli sufi akan Dia ‘Asyiq itu ialah Ta’yin Hakikat,Ta’yin hakikat ke duanya adanya jua bukan dari padanya jua,maka tatkala hendak menyatakan IradatNya dari kodratNya maka asal Ta’yin hakikat itu dinamakan A’yan sabitah,yaitu ibarat cermin maka limpahlah wujd mutlak itu seperti yang di dalam cermin..
ahmad muhammad allah
I . O
allah
titik namanya ; Ahdiat 
adapun pertama,titik pindah wadah semata-mata maka ilmu A’yan sabitah hakikat tubuh Muhammad yaitu asal sekalian Nyawa adanya..kitab ini adalah dabitan dari kitab Babul haqq dan jadi kitab berencong..dengan perkataan perkenalan kepada Allah jangan susah mencari Allah,Allah telah lenyap menjadi nyawa sekalian batang tubuh..
–jangan susah mencari billah,
–billah ada didalam tubuh,
–jangan susah mencari Allah,
–Allah ada di dalam tubuh
yaitu Nur Allah,dimana ada Nur-nya tentu tiada terputus dari yang punya Nur tersebut..bersatu tetapi tiada sekutu itulah antaranya kita dengan Allah..
ASAL DIRI
DZAT ALLAH–>NUR DZAT–> NURULLAH–> MUHAMMAD(insan)–> NUR MUHAMMAD
DZAT ALLAH–> JIBRIL & MUKARABIN
KITAB WASILAH&WASITAH
pengenalan ilmu marifat
Alhamdulillahirabbil Alamin wasalatu wassalamu ala sayiddina mursaliin wa’ala alihi wa’ashabihi aj’main..
adapun kemudian daripada itu ketahui olehmu hai salik bahwasanya tiada sempurna bagi seseorang mengenal diri melainkan mengetahui akan asal kejadian diri,yang mula-mula diciptakan oleh Allah Ta’ala..pasal pada menyatakan asal yang mula-mula di jadikan oleh Allah seperti pada sabda Abdullah ibn Abbas (ra) dari junjungan kita Nabi SAW : yang mula-mula di jadikan oleh Allah Ta’ala yaitu Nur NabiMu..
> la yaskuluhul lahu’illah = tiada yang menyebut Allah hanya Allah,
> laya rulahu ilallah = tiada yang melihat Allah hanya Allah,
>laya budullahu ilallah = tiada yang menyembah Allah hanya Allah
seperti firman Allah di dalam hadits qudsi : dzahir tuhan didalam bathin hamba-nya,manusia itu rahasiaku dan aku pun rahasianya(insanu sirri wa ana sirrahu) bermula insan itu rahasiaku dan rahasiaku itu sifatku dan sifat-ku tiada lain dari padanya(al insanu sirri wassirri wa sifatun,wasifatin laghoiri) , pada hakikatnya bagi Allah katanya Allah kepada Muhammad..ini di dalam Al-Adzhim.. (jistumul insanu wanafsuhu,wakalbuhu,warkuhu,wassamahu,wabsarrahu warruha walisanuhu,wayajiduhu,lahuahila ana walla ana gairuhu : tubuh manusia dan hatinya dan nyawanya,pendengarannya,penglihatannya,tangan dan kakinya sekalian itu aku nyatakan dengan diriku bagi dirinya,dan insan itu tiada lain dari pada aku dan aku pun tiada lain dari padanya…maka tiada engkau berani akan di aku selama engkau masih tiada fana di dalamku,syahtiada ayal,terhila dan yaitu rupaku padamu..
maka yaitulah yang dipegang oleh orang arif’billah,firman Allah : wa huwa ma’akum Ainama kuntum ” ada tuhan kamu serta kamu”,wa fi’an fusikum affala tafsiruun “dan didalam dirimu pun Aku maka tiadalah kamu lihat akan di Aku,karena Aku terlebih hampor dekat pada alat matamu yang putih,terlebih Aku hampir padamu..”
maka memadailah keterangan dan nash Quran maka sampai disinilah keterangan-keterangan ajesamm andrakul idrakul fahwa idrak,bermula lemah dari pada pendapat maka yaitulah yang di dapat La Illaha Ila Allah,Ana…tiada tuhan melainkan Aku…
Adapun La Illaha –> isyarat wujd makhluk,
Ila jadi firman Allah : tafakur seketika itu dengan berhadap terlebih baik daripada kebaktian seribu tahun..adapun yang terhimpun di dalam tubuh kita ini ada 2 ruh,yang tidak diketahui yaitu ruh yang dinamakan ruhul quds dan yang kedua dinamakan ruhani..
adapun sebutan ruh itu atau ucapannya “ALLAH”,
dan yang satu lagi ucapannya “HU”
inilah yang mau kita cari yang dinamakan rahasia Allah Ta’ala dengan Muhammad..
jikalau mau diketahui hendaklah di cari guru / mursyid yang tahu ilmu hakikat jikalau tiada,jangan dibuka karena tiada tahu jalan rahasia tuhan yang tersembunyi dalam diri kita..ketahuilah olehmu hai talib yang beroleh pertolongan dari pada nabi kita SAW dengan syafa’at pada yaumil akhir..
bermula jalan yang sempurna dari pihak dzahir dan bathin ada jalan musahadah,mukaballah,mukarammah dan musahallah..adapun arti dari:
-musahadah = berpandangan,
-mukaballah = berhadapan,
-mukarammah = menyertakan,
-musahallah = menyempurnakan
jika ditanya apa arti di pandang dan apa arti berhadapan dan juga arti dari menyertakan?
Adapun yang berhadapan itu Ajim artinya Cita-cita yang amat tangkas,dan adapun yang dipandang itu itikat,yang menyertakan itu yakin karna nyata tiada syak dan was-was dalamnya,menyempurnakan itu Tauhid menyampaikan segala penglihatan mata batin dari pada meng-Esa-kan..
adapun Nakitah dan tanajul pun segala asyaita yin awal itu ilmu namanya kuat jua tiada lainnya,adapun wadah itu wujd mutlak pun namanya jua,ilmu pun namanya jua..
Lam : wujd,kidam,baqa,muhalafatulil hawadis,kiyamuhu binafsih
adapun yang dikatakan nyawa muhammad itu sebenarnya tiada lain kedzahiran 4 sifat Allah Ta’ala yang dinamakan kalimah ILLA = kodrat,iradat,ilmu,hayat
adapun yang dikatakan tubuh muhammad sebenar-benarnya dari 5 = kadirrun,muriddun,aliimun,hayyun,dan wahdaniyyat..jadi yang bernama Muhammad tiada lain ialah sifat tuhan jua..
LA = Wujd,kidam,baqa,muhalafatulil hawadis,kiyamuhu binafsih —> Diri/dzat,
ILAHA = Sama,basar,kalam,sami’un,basirun,mutakalimun—> Nyawa/Sifat,
ILLA = kodrat,iradat,ilmu,hayat—> Hati/asma,
ALLAH = kadirun,muridun,aliimun,hayyun,Wahdaniyyat—> Tubuh/Af’alAllah –> isyarat Qadim.
Yaitu sifat kebenaranNya,kesempurnaanNya,keelokanNya,kekerasanNya jua ialah yang dinamakan kalimah tauhid yang mulia itu Lailahaillallah..
Kemudian daripada itu hendaklah diketahui pula maksudnya yang mulia itu supaya jangan syak dan waham lagi pada pengetahuan tauhid pada marifat,adapun kalimah Lailahaillallah terbagi 2 ;
1. LAILAHA itu sifatnya kaya tiada kekurangan yaitu Allah Ta’ala,
2. ILLALLAH itu sifatnya kekurangan yang masih berkehendak yaitu Muhammad
maka jika sudah demikian hendaklah diketahui pula apa yang bernama Muhammad oleh Allah Ta’ala,dan bernama Allah Ta’ala itu apa oleh Muhammad supaya menjadi Tauhid pada kalimah yang mulia itu jua hendaknya..
Adapun ilmunya dan rahasianya oleh Allah Ta’ala,karena Allah Ta’ala itu nama bagi dzat wajibbal wujd dan mutlak..yaitu; Bathin Muhammad dan Allah Ta’ala itu nama bagi sifat dzahir Muhammad..jadi dzahir dan bathin Muhammad itulah yang bernama Allah,jikalau demikian patut kalimah yang mulia inilah pertemuan hamba dengan Tuhannya dan lagi kalimah yang mulia ini di umpamakan,sebesar gunung tempat perhimpunan segala rahasia dan segala ruh,nyawa dan segala hati,tubuh,nama,ilmu dan segala isi-isinya dan segala islam,iman,segala tauhid,segala marifat,habis terhimpun semua dikalimah ini..maka yang penting diamalkan supaya mahir seperti kata Yaumul Mesra,mesra pada siang dan malam,terutama diwaktu dalam sembahyang 5 waktu karna diwaktu itulah Tuhan menurunkan petunjuk yang baik adanya..jadi yang mengatakan kalimah Lailahaillallah tiada lain Dia sendiri jua,memuja diriNya sendiri jua..LAYASRIFULLAHU ILLALLAH = tiada mengenal Allah hanya ALLAH..
Jadi yang sebenar-benarnya Muhammad,benar-benar diri dan jangan saudara syak dan waham lagi karna tubuh,hati,nyawa,rahasia..Muhammad itulah yang mempunyai insan yakni Syariat namanya,adapun nyawanya itu dinamai Alam Mitsal Hakekat namanya,adapun rahasia itulah yang bernama Alam Ruh yakni Marifat namanya..maka sesudah demikian hendaklah Muhammad itu pula yang mengenal akan Tuhannya.
ALLAH(dzat) —> Alif(sifat)—> * (asma)—> Af’al<—>(dzat wajibbal wujd) muhammad—>HU ALLAH
tetapi belum lagi Muhammad mengenal akan Tuhannya sebelum fana tubuhnya,hatinya,nyawanya,rahasianya,dzatnya,sifatnya,af’al nya seperti firman Allah Ta’ala dalam Quranul Kariim ; Qul Huwallahhu Ahad artinya katakan wahai muhammad ALLAH itu ESA..ESA pada dzatnya,sifatnya,asmanya,af’alnya seperti dalam Quran kariim ; serahkan dirimu yaa Muhammad kepada Tuhanmu yang hidup tiada mati..maka keterangan Muhammad mengEsakan,menyerahkan diri kepada Allah Ta’ala seperti yang tersurat didalam kitab ini jangan syak dan waham lagi dengan perkataan ini..
ALIF — adapun bathin Muhammad Dzat kepada Allah Ta’ala rahasia kepada hambanya,
LAM AWAL — adapun Awal Muhammad itu sifat kepada Allah Ta’ala Nyawa kepada hambanya,
LAM AKHIR — adapun akhir Muhammad Asma kepada Allah Ta’ala Hati kepada hambanya,
HA — adapun dzahir Muhammad Af’al kepada Allah Ta’ala tubuh kepada hambanya.. JANGAN DISANGKA HAMBA ITU KITA,ITU SALAH KARENA KITA ITU PADA ILMUNYA SUDAH TIADA ADA LAGI…
jadi rahasia,nyawa,hati,tubuh Muhammad itupun tiada ada padanya jua..tiada lagi kepada sifat,kepada asma,kepada Af’al nya seperti firmanNya ; Wal awaalu wal akhiiru,wal dzahirru wal batiinu..jadi Muhammad itu sekedar nama jua/keterangan yang lebih terang lagi menentukkan Muhammad itu sebenar-benarnya tiada lain kedzahiran 5 sifat Allah Ta’ala jua yang dinamakan kalimah LAILA

Kitab Diri satu



4 Votes

RAHSIA MAKRIFAT

Ada pun makrifat itu rahsianya ialah mengenal Zat Allah dan Zat Rasulullah,oleh kerana itulah makrifat dimulakan:-
1. Makrifat diri yang zahir.
2. Makrifat diri yang bathin.
3. Makrifat Tuhan.
APA GUNA MAKRIFAT…?

Ada pun guna makrifat kerana mencari HAKIKAT iaitu mengenal yang Qadim dan mengenal yang baharu sebagaimana kata:“AWALUDDIN MAKRIFATULLAH”

Ertinya: Awal agama mengenal Allah.
Maksudnya mengenal yang mana Qadim dan yang mana baharu serta dapat mengenal yang Qadim dan yang baharu,maka dapatlah membezakan diantara Tuhan dengan hamba.
BAITULLAH KALBU MUKMININ Sesungguhnya hati ini sewaktu bayi sehingga aqil baliq diibaratkan bunga yang sedang menguntum,tidak ada seekor ulat atau kumbang yang dapat menjelajahnya! apabila dewasa (aqil baliq) maka hati itu ibaratkan bunga yang sedang mengembang,maka masuklah ulat dan kumbang menjelajah bunga itu!
Sesungguhnya amalan makrifat dan zikir yang dibaiah itu adalah untuk membersihkan hati agar dapat menguntum semula seperti hati kanak-kanak yang suci-bersih!
Hati ini juga seperti satu bekas menyimpan gula yang tertutup rapat dan dijaga dengan baik! sekiranya tutup itu tidak jaga dengan baik atau tutupnya sudah rosak,maka masuklah semut hitam yang sememangnya gula itu makanannya!PEPERANGAN
Peperangan yang lebih besar dari perang UHUD, KHANDAK dan lain-lain peperangan ialah “Peperangan dalam diri sendiri (Hati)”, setiap saat denyut jantung ku ini, aku akan terus berperang.Sesungguhnya iblis itu menanti saat dan ketika untuk merosakkan anak Adam !Sekiranya aku tidak ada bersenjata (zikir), nescaya aku pasti kecundang!Keluar masuk nafas anak Adam adalah zikir! 6,666 sehari semalam nafas keluar dan masuk, sekiranya anak Adam tidak bersenjata, pasti ia kecundang!
ASAL USUL MAKRIFAT

Rasulullah SAW mengajar kepada sahabatnya Saidina Ali Karamullah.Saidina Ali Karamullah mengajar kepada Imam Abu Hassan Basri.Imam Abu Hassan Basri mengajar kepada Habib AnNajmi.Habib An Najmi mengajar kepada Daud Attaie.Daud Attaie mengajar kepada Maaruf Al Karhi.Maaruf Al Karhi mengajar kepada Sirris Sakatari.Sirris Sakatari mengajar kepada DaudAssakatar.Daud Assakatar mengajar kepada Al Junidi. Maka Al Junidi yang terkenal sebagai pengasas MAKRIFAT.Maka pancaran makrifat itu dari empat sumber iaitu:
1. Pancaran daripada sumber SULUK yang dinamakan
Makrifat Musyahadah.
2. Pancaran daripada sumber KHALUAT yang dinamakan
Makrifat Insaniah.
3. Pancaran daripada Inayah yang dinamakan ROHANI.
4. Pancaran daripada Pertapaan yang dinamakan JIRIM.Maka dari sumber amalan itulah terbit makrifat yang tinggi dan mempunyai rahsia yang sulit.

Dengan berlindung kepada Allah Swt, Pencetusan Api Ma’rifattullah dalam kalimah “ALLAH” Syah dan, nama Allah itu tidak akan pernah dapat dihilangkan, sebab nama Allah itu akan menjadikan Zikir bagi para Malaikat, Zikir para burung, Zikir para binatang melata, Zikir tumbuh-tumbuhan dan Zikir dari Nasar yang 4 (tanah, air, angin dan api) serta zikir segala makhluk yang ada pada 7 lapis langit dan 7 lapis bumi, juga zikir makhluk yang berdiam diantara langit dan bumi. (buka…..Al-Qur’an, Surah At-thalaq, ayat 1).

Adapun zikir para makhluk Allah yang kami sebutkan tadi tidaklah sama logatnya, dan tidak sama pula bunyi dan bacaannya. Tidak sedikit para akhli Sufi dan para wali-wali Allah yang telah mendengar akan bunyi zikir para makhluk itu, sungguh sangat beraneka ragam bunyinya.
Dalam Kitab Taurat, nama Zat yang maha Esa itu ada 300 banyaknya yang ditulis menurut bahasa Taurat, dalam Kitab Zabur juga ada 300 banyaknya nama Zat yang maha esa itu yang ditulis dengan bahasa Zabur.
Dalam Kitab Injil juga ada 300 banyaknya nama Zat yang Esa itu yang ditulis dengan bahasa Injil, dan dalam Kitab Al-Qur’an juga ada 99 nama Zat yang esa itu ditulis dalam bahasa Arab. Jika kita berhitung maka dari keempat kitab itu yang ditulis berdasarkan versinya, maka akan ada 999 nama bagi zat yang maha esa itu, dari jumlah tersebut maka yang 998 nama itu, adalah nama dari Sifat Zat yang maha Esa, sedangkan nama dari pada Zat yang maha esa itu hanya satu saja, yaitu “ ALLAH ”.
Diterangkan didalam Kitab Fathurrahman, berbahasa Arab, yaitu pada halaman 523. disebutkan bahwa nama Allah itu tertulis didalam Al-Qur’an sebanyak 2.696 tempat.
Apa kiranya hikmah yang dapat kita ambil mengapa begitu banyak nama Allah, Zat yang maha Esa itu bagi kita…?
Allah, Zat yang maha esa, berpesan :
“ Wahai Hambaku janganlah kamu sekalian lupa kepada namaku “
Maksudnya : Allah itu namaku dan Zatku, dan tidak akan pernah bercerai, Namaku dan Zatku itu satu.
Allah Swt juga telah menurunkan 100 kitab kepada para nabi-nabinya, kemudian ditambah 4 kitab lagi sehingga jumlah keseluruhan kitab yang telah diturunkan-Nya berjumlah 104 buah kitab, dan yang 103 buah kitab itu rahasianya terhimpun didalam Al-Qur’annul karim, dan rahasia Al-Qur’annul karim itu pun rahasianya terletak pada kalimah “ALLAH”.
Begitu pula dengan kalimah La Ilaha Ilallah, jika ditulis dalam bahasa arab ada 12 huruf, dan jika digugurkan 8 huruf pada awal kalimah La Ilaha Ilallah, maka akan tertinggal 4 huruf saja, yaitu Allah.
Ma’na kalimah ALLAH itu adalah sebuah nama saja, sekalipun digugurkan satu persatu nilainya tidak akan pernah berkurang, bahkan akan mengandung ma’na dan arti yang mendalam, dan mengandung rahasia penting bagi kehidupan kita selaku umat manusia yang telah diciptakan oleh Allah Swt dalam bentuk yang paling sempurna.
ALLAH jika diarabkan maka Ia akan berhuruf dasar Alif, Lam diawal, Lam diakhir dan Ha.Seandai kata ingin kita melihat kesempurnaannya maka gugurkanlah satu persatu atau huruf demi hurufnya.
• Gugurkan huruf pertamanya, yaitu huruf Alif (ا ), maka akan tersisa 3 huruf saja dan bunyinya tidak Allah lagi tetapi akan berbunyi Lillah, artinya bagi Allah, dari Allah, kepada Allahlah kembalinya segala makhluk.
• Gugurkan huruf keduanya, yaitu huruf Lam awal (Ù„ ), maka akan tersisa 2 huruf saja dan bunyinya tidak lillah lagi tetapi akan berbunyi Lahu.
Lahu Mafissamawati wal Ardi, artinya Bagi Allah segala apa saja yang ada pada tujuh lapis langit dan tujuh lapis bumi.
• Gugurkan huruf ketiganya, yaitu huruf Lam akhir ( Ù„), maka akan tersisa 1 huruf saja dan bunyinya tidak lahu lagi tetapi Hu, Huwal haiyul qayum, artinya Zat Allah yang hidup dan berdiri sendirinya.
Kalimah HU ringkasnya dari kalimah Huwa, sebenarnya setiap kalimah Huwa, artinya Zat, misalnya :
Qul Huwallahu Ahad., artinya Zat yang bersifat kesempurnaan yang dinamai Allah. Yang dimaksud kalimah HU itu menjadi berbunyi AH, artinya Zat.
Bagi sufi, napas kita yang keluar masuk semasa kita masih hidup ini berisi amal bathin, yaitu HU, kembali napas turun di isi dengan kalimah ALLAH, kebawah tiada berbatas dan keatas tiada terhingga.
Perhatikan beberapa pengguguran – pengguguran dibawah ini :
Ketahui pula olehmu, jika pada kalimah ALLAH itu kita gugurkan Lam (Ù„ ) pertama dan Lam (Ù„ ) keduanya, maka tinggallah dua huruf yang awal dan huruf yang akhir (dipangkal dan diakhir), yaitu huruf Alif dan huruf Ha (dibaca AH).
Kalimah ini (AH) tidak dibaca lagi dengan nafas yang keluar masuk dan tidak dibaca lagi dengan nafas keatas atau kebawah tetapi hanya dibaca dengan titik.
Kalimah AH, jika dituliskan dengan huruf Arab, terdiri 2 huruf, artinya dalam bahasa disebutkan INTAHA (Kesudahan dan keakhiran), seandai saja kita berjalan mencari Allah tentu akan ada permulaannya dan tentunya juga akan ada kesudahannya, akan tetapi kalau sudah sampai lafald Zikir AH, maka sampailah perjalanan itu ketujuan yang dimaksudkan. (Silahkan bertanya kepada akhlinya)
Selanjutnya gugurkan Huruf Awalnya, yaitu huruf ALIF dan gugurkan huruf akhirnya, yaitu huruf HA, maka akan tersisa 2 buah huruf ditengahnya yaitu huruf LAM pertama (Lam Alif) dan huruf LAM kedua ( La Nafiah). Qaidah para sufi menyatakan tujuannya adalah Jika berkata LA (Tidak ada Tuhan), ILLA (Ada Tuhan), Nafi mengandung Isbat, Isbat mengandung Nafi tiada bercerai atau terpisah Nafi dan Isbat itu.
Selanjutnya gugurkan huruf LAM kedua dan huruf HU, maka yang tertinggal juga dua huruf, yaitu huruf Alif dan huruf Lam yang pertama, kedua huruf yang tertinggal itu dinamai Alif Lam La’tif dan kedua huruf itu menunjukkan Zat Allah, maksudnya Ma’rifat yang sema’rifatnya dalam artian yang mendalam, bahwa kalimah Allah bukan NAKIRAH, kalimah Allah adalah Ma’rifat, yakni Isyarat dari huruf Alif dan Lam yang pertama pada awal kalimah ALLAH.
Gugurkan tiga huruf sekaligus, yaitu huruf LAM pertama, LAM kedua, dan HU maka tinggallah huruf yang paling tunggal dari segala yang tunggal, yaitu huruf Alif (Alif tunggal yang berdiri sendirinya).
Berilah tanda pada huruf Alif yang tunggal itu dengan tanda Atas, Bawah dan depan, maka akan berbunyi : A.I.U dan setiap berbunyi A maka dipahamhan Ada Zat Allah, begitu pula dengan bunyi I dan U, dipahamkan Ada Zat Allah dan jika semua bunyi itu (A.I.U) dipahamkan Ada Zat Allah, berarti segala bunyi/suara didalam alam, baik itu yang terbit atau datangnya dari alam Nasar yang empat (Tanah, Air, Angin dan Api) maupun yang datangnya dan keluar dari mulut makhluk Ada Zat Allah.
Penegasannya bunyi atau suara yang datang dan terbit dari apa saja kesemuanya itu berbunyi ALLAH, nama dari Zat yang maha Esa sedangkan huruf Alif itulah dasar (asal) dari huruf Arab yang banyaknya ada 28 huruf.
Dengan demikian maka jika kita melihat huruf Alif maka seakan-akan kita telah melihat 28 huruf yang ada. Lihat dan perhatikan sebuah biji pada tumbuh-tumbuhan, dari biji itulah asal usul segala urat, batang, daun, ranting, dahan dan buahnya.
Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah.
Pandang yang satu kepada yang banyak dan pandang yang banyak kepada yang satu maka yang ada hanya satu saja yaitu satu Zat dan dari Zat itulah datangnya Alam beserta isinya.
Al-Qur’an yang jumlah ayatnya 6666 ayat akan terhimpun kedalam Suratul Fatekha, dan Suratul Fatekha itu akan terhimpun pada Basmallah, dan Basmallah itupun akan terhimpun pada huruf BA, dan huruf BA akan terhimpun pada titiknya (Nuktah). Jika kita tilik dengan jeli maka titik itulah yang akan menjadi segala huruf, terlihat banyak padahal ia satu dan terlihat satu padahal ia banyak.
Selanjutnya Huruf-huruf lafald Allah yang telah digugurkan maka tinggallah empat huruf yang ada diatas lafald Allah tadi, yaitu huruf TASYDID (bergigi tiga, terdiri dari tiga huruf Alif) diatas Tasydid adalagi satu huruf Alif.
Keempat huruf Tasydid itu adalah isyarat bahwa Tuhan itu Ada, maka wajib bagi kita untuk mentauhidkan Asma Allah, Af’al Allah, Sifat Allah dan Zat Allah.
Langkah terakhir gugurkan keseluruhannya, maka yang akan tinggal adalah kosong.
LA SAUTUN WALA HARFUN, artinya tidak ada huruf dan tiada suara, inilah kalam Allah yang Qadim, tidak bercerai dan terpisah sifat dengan Zat.
Tarku Mayiwallah (meninggalkan selain Allah) Zat Allah saja yang ada.
La Maujuda Illallah (tidak ada yang ada hanya Allah).
Sembilan kali sudah kita menggugurkan kalimah Allah, seandainya juga belum dapat dipahami maka tanyakanlah kepada akhlinya

Kitab Barencong
Datuk sanggul
Yaitu sifat kebenaranNya,kesempurnaanNya,keelokanNya,kekerasanNya jua ialah yang dinamakan kalimah tauhid yang mulia itu Lailahaillallah..
Kemudian daripada itu hendaklah diketahui pula maksudnya yang mulia itu supaya jangan syak dan waham lagi pada pengetahuan tauhid pada marifat,adapun kalimah Lailahaillallah terbagi 2 ;
1. LAILAHA itu sifatnya kaya tiada kekurangan yaitu Allah Ta’ala,
2. ILLALLAH itu sifatnya kekurangan yang masih berkehendak yaitu Muhammad
maka jika sudah demikian hendaklah diketahui pula apa yang bernama Muhammad oleh Allah Ta’ala,dan bernama Allah Ta’ala itu apa oleh Muhammad supaya menjadi Tauhid pada kalimah yang mulia itu jua hendaknya..
Adapun ilmunya dan rahasianya oleh Allah Ta’ala,karena Allah Ta’ala itu nama bagi dzat wajibbal wujd dan mutlak..yaitu; Bathin Muhammad dan Allah Ta’ala itu nama bagi sifat dzahir Muhammad..jadi dzahir dan bathin Muhammad itulah yang bernama Allah,jikalau demikian patut kalimah yang mulia inilah pertemuan hamba dengan Tuhannya dan lagi kalimah yang mulia ini di umpamakan,sebesar gunung tempat perhimpunan segala rahasia dan segala ruh,nyawa dan segala hati,tubuh,nama,ilmu dan segala isi-isinya dan segala islam,iman,segala tauhid,segala marifat,habis terhimpun semua dikalimah ini..maka yang penting diamalkan supaya mahir seperti kata Yaumul Mesra,mesra pada siang dan malam,terutama diwaktu dalam sembahyang 5 waktu karna diwaktu itulah Tuhan menurunkan petunjuk yang baik adanya..jadi yang mengatakan kalimah Lailahaillallah tiada lain Dia sendiri jua,memuja diriNya sendiri jua..LAYASRIFULLAHU ILLALLAH = tiada mengenal Allah hanya ALLAH..
Jadi yang sebenar-benarnya Muhammad,benar-benar diri dan jangan saudara syak dan waham lagi karna tubuh,hati,nyawa,rahasia..Muhammad itulah yang mempunyai insan yakni Syariat namanya,adapun nyawanya itu dinamai Alam Mitsal Hakekat namanya,adapun rahasia itulah yang bernama Alam Ruh yakni Marifat namanya..maka sesudah demikian hendaklah Muhammad itu pula yang mengenal akan Tuhannya.
ALLAH(dzat) —> Alif(sifat)—> * (asma)—> Af’al(dzat wajibbal wujd) muhammad—>HU ALLAH
tetapi belum lagi Muhammad mengenal akan Tuhannya sebelum fana tubuhnya,hatinya,nyawanya,rahasianya,dzatnya,sifatnya,af’al nya seperti firman Allah Ta’ala dalam Quranul Kariim ; Qul Huwallahhu Ahad artinya katakan wahai muhammad ALLAH itu ESA..ESA pada dzatnya,sifatnya,asmanya,af’alnya seperti dalam Quran kariim ; serahkan dirimu yaa Muhammad kepada Tuhanmu yang hidup tiada mati..maka keterangan Muhammad mengEsakan,menyerahkan diri kepada Allah Ta’ala seperti yang tersurat didalam kitab ini jangan syak dan waham lagi dengan perkataan ini..
ALIF — adapun bathin Muhammad Dzat kepada Allah Ta’ala rahasia kepada hambanya,
LAM AWAL — adapun Awal Muhammad itu sifat kepada Allah Ta’ala Nyawa kepada hambanya,
LAM AKHIR — adapun akhir Muhammad Asma kepada Allah Ta’ala Hati kepada hambanya,
HA — adapun dzahir Muhammad Af’al kepada Allah Ta’ala tubuh kepada hambanya.. JANGAN DISANGKA HAMBA ITU KITA,ITU SALAH KARENA KITA ITU PADA ILMUNYA SUDAH TIADA ADA LAGI…
jadi rahasia,nyawa,hati,tubuh Muhammad itupun tiada ada padanya jua..tiada lagi kepada sifat,kepada asma,kepada Af’al nya seperti firmanNya ; Wal awaalu wal akhiiru,wal dzahirru wal batiinu..jadi Muhammad itu sekedar nama jua/keterangan yang lebih terang lagi menentukkan Muhammad itu sebenar-benarnya tiada lain kedzahiran 5 sifat Allah Ta’ala jua yang dinamakan kalimah LAILAHAILLALLAH..
jadi firman Allah : tafakur seketika itu dengan berhadap terlebih baik daripada kebaktian seribu tahun..adapun yang terhimpun di dalam tubuh kita ini ada 2 ruh,yang tidak diketahui yaitu ruh yang dinamakan ruhul quds dan yang kedua dinamakan ruhani..
adapun sebutan ruh itu atau ucapannya “ALLAH”,
dan yang satu lagi ucapannya “HU”
inilah yang mau kita cari yang dinamakan rahasia Allah Ta’ala dengan Muhammad..
jikalau mau diketahui hendaklah di cari guru / mursyid yang tahu ilmu hakikat jikalau tiada,jangan dibuka karena tiada tahu jalan rahasia tuhan yang tersembunyi dalam diri kita..ketahuilah olehmu hai talib yang beroleh pertolongan dari pada nabi kita SAW dengan syafa’at pada yaumil akhir..
bermula jalan yang sempurna dari pihak dzahir dan bathin ada jalan musahadah,mukaballah,mukarammah dan musahallah..adapun arti dari:
-musahadah = berpandangan,
-mukaballah = berhadapan,
-mukarammah = menyertakan,
-musahallah = menyempurnakan
jika ditanya apa arti di pandang dan apa arti berhadapan dan juga arti dari menyertakan?
Adapun yang berhadapan itu Ajim artinya Cita-cita yang amat tangkas,dan adapun yang dipandang itu itikat,yang menyertakan itu yakin karna nyata tiada syak dan was-was dalamnya,menyempurnakan itu Tauhid menyampaikan segala penglihatan mata batin dari pada meng-Esa-kan..
adapun Nakitah dan tanajul pun segala asyaita yin awal itu ilmu namanya kuat jua tiada lainnya,adapun wadah itu wujd mutlak pun namanya jua,ilmu pun namanya jua..
Lam : wujd,kidam,baqa,muhalafatulil hawadis,kiyamuhu binafsih
adapun yang dikatakan nyawa muhammad itu sebenarnya tiada lain kedzahiran 4 sifat Allah Ta’ala yang dinamakan kalimah ILLA = kodrat,iradat,ilmu,hayat
adapun yang dikatakan tubuh muhammad sebenar-benarnya dari 5 = kadirrun,muriddun,aliimun,hayyun,dan wahdaniyyat..jadi yang bernama Muhammad tiada lain ialah sifat tuhan jua..
LA = Wujd,kidam,baqa,muhalafatulil hawadis,kiyamuhu binafsih —> Diri/dzat,
ILAHA = Sama,basar,kalam,sami’un,basirun,mutakalimun—> Nyawa/Sifat,
ILLA = kodrat,iradat,ilmu,hayat—> Hati/asma,
ALLAH = kadirun,muridun,aliimun,hayyun,Wahdaniyyat—> Tubuh/Af’al
ASAL DIRI
DZAT ALLAH–>NUR DZAT–> NURULLAH–> MUHAMMAD(insan)–> NUR MUHAMMAD
DZAT ALLAH–> JIBRIL & MUKARABIN
KITAB WASILAH&WASITAH
pengenalan ilmu marifat
Alhamdulillahirabbil Alamin wasalatu wassalamu ala sayiddina mursaliin wa’ala alihi wa’ashabihi aj’main..
adapun kemudian daripada itu ketahui olehmu hai salik bahwasanya tiada sempurna bagi seseorang mengenal diri melainkan mengetahui akan asal kejadian diri,yang mula-mula diciptakan oleh Allah Ta’ala..pasal pada menyatakan asal yang mula-mula di jadikan oleh Allah seperti pada sabda Abdullah ibn Abbas (ra) dari junjungan kita Nabi SAW : yang mula-mula di jadikan oleh Allah Ta’ala yaitu Nur NabiMu..
> la yaskuluhul lahu’illah = tiada yang menyebut Allah hanya Allah,
> laya rulahu ilallah = tiada yang melihat Allah hanya Allah,
>laya budullahu ilallah = tiada yang menyembah Allah hanya Allah
seperti firman Allah di dalam hadits qudsi : dzahir tuhan didalam bathin hamba-nya,manusia itu rahasiaku dan aku pun rahasianya(insanu sirri wa ana sirrahu) bermula insan itu rahasiaku dan rahasiaku itu sifatku dan sifat-ku tiada lain dari padanya(al insanu sirri wassirri wa sifatun,wasifatin laghoiri) , pada hakikatnya bagi Allah katanya Allah kepada Muhammad..ini di dalam Al-Adzhim..(jistumul insanu wanafsuhu,wakalbuhu,warkuhu,wassamahu,wabsarrahuwarruha walisanuhu,wayajiduhu,lahuahila ana walla ana gairuhu : tubuh manusia dan hatinya dan nyawanya,pendengarannya,penglihatannya,tangan dan kakinya sekalian itu aku nyatakan dengan diriku bagi dirinya,dan insan itu tiada lain dari pada aku dan aku pun tiada lain dari padanya…maka tiada engkau berani akan di aku selama engkau masih tiada fana di dalamku,syahtiada ayal,terhila dan yaitu rupaku padamu..
maka yaitulah yang dipegang oleh orang arif’billah,firman Allah : wa huwa ma’akum Ainama kuntum ” ada tuhan kamu serta kamu”,wa fi’an fusikum affala tafsiruun “dan didalam dirimu pun Aku maka tiadalah kamu lihat akan di Aku,karena Aku terlebih hampor dekat pada alat matamu yang putih,terlebih Aku hampir padamu..”
maka memadailah keterangan dan nash Quran maka sampai disinilah keterangan-keterangan ajesamm andrakul idrakul fahwa idrak,bermula lemah dari pada pendapat maka yaitulah yang di dapat La Illaha Ila Allah,Ana…tiada tuhan melainkan Aku…
Adapun La Illaha –> isyarat wujd makhluk,
Ila Allah –> isyarat Qadim
adapun yang mematikan diri yang berhuruf dan bernama ALLAH itu demikian caranya :
1. menafikan huruf Alif,
2. Lam Awal,
3. Lam Akhir,
4. Ha
adapun huruf-huruf yang demikian ;
1. Alif = Allahusamma wati wal Ardh,
2. Lam Awal = Lillah husamma wati wal Ardh,
3. Lam Akhir = Lahulmulku samma wati wal Ardh,
4. Ha = Wal awallu wal akhirru Wal Dzahiru wal Batiinu
jadi jikalau demikian diri kita yang dzahir itu nyata fana sekali2 tiada mempunyai apa-apa lagi (min adami ila wujdin,wamin wujdin ila Adami) jadi maksudnya dari pada kita diri yang dzahir walau sehelai rambut pun telah tiada mempunyai lagi apa-apa..
tiada boleh dikatakan ada lagi pada ilmu-nya,hanya diri yang bathin jua ialah yang bernama Muhammad..seperti firman Allah ta’ala dalam hadits Qudsi : Ku jadikan semesta sekalian alam ini karenamu yaa Muhammad,Ku jadikan akan dikau karenaKu yaa Muhammad..
Adapun dzat mutlak yang dinamakan oleh kaum ahli sufi akan Dia ‘Asyiq itu ialah Ta’yin Hakikat,Ta’yin hakikat ke duanya adanya jua bukan dari padanya jua,maka tatkala hendak menyatakan IradatNya dari kodratNya maka asal Ta’yin hakikat itu dinamakan A’yan sabitah,yaitu ibarat cermin maka limpahlah wujd mutlak itu seperti yang di dalam cermin..
ahmad muhammad allah
I . O
allah
titik namanya ; Ahdiat
adapun pertama,titik pindah wadah semata-mata maka ilmu A’yan sabitah hakikat tubuh Muhammad yaitu asal sekalian Nyawa adanya..kitab ini adalah dabitan dari kitab Babul haqq dan jadi kitab berencong..dengan perkataan perkenalan kepada Allah jangan susah mencari Allah,Allah telah lenyap menjadi nyawa sekalian batang tubuh..
–jangan susah mencari billah,
–billah ada didalam tubuh,
–jangan susah mencari Allah,
–Allah ada di dalam tubuh
yaitu Nur Allah,dimana ada Nur-nya tentu tiada terputus dari yang punya Nur tersebut..bersatu tetapi tiada sekutu itulah antaranya kita dengan Allah..Kitab Barencong,Datu Sanggul/Datu muning
Bismillahirahmanirahiim
Rakam yaitu Mengenal,
1.Maksudnya mengenal yang sebenar-benarnya diri/mengetahui asalnya diri supaya tahu yang sebenarnya agar mengenal akan Tuhan,
2.Ini agar meng-Esa-kan yang sebenar-benarnya diri kepada Allah Ta’Ala agar jangan sampai Murakabah yang bersusunan pada Ilmu-Nya..
Adapun jua maksud Rakam yang 1&2 itu menerangkan keadaan perkakas isi tubuh yang dzahir & yang bathin,maka jika sudah pula diketahui seperti ini hendaknya di fana-kan agar tetap ke-Esa an-Nya dan tidak siapa pun jua yang dapat menduakan-Nya/Allah saja yang Tunggal/Esa,Demikianlah maksudnya..
Kemudian daripada itu disinilah saya mulai menerangkan,yang bernama Diri itu ada 2 Bagian:
–Diri yang Dzahir,
–Diri yang Bathin.
adapun diri yang Dzahir itu asal daripada unsur Adam,Adam unsurnya memiliki 4 perkara,yaitu :
1.Api,
2.Angin,
3.Air,
4.Tanah
Dan berikut ini penjabaran/makna dari tulisan/huruf ALLAH yang sering kita lihat dalam kaligrafi,
–ALIF —> Api,
–LAM AWAL –> Angin,
–LAM AKHIR –> Air,
–HA –> TANAH/BUMI
1. adapun Api itu terbit dari Diri yang Bathin jua yang berhuruf ALIF bernama DZAT yang menjadi rahasia hurufnya pada kita,
2. adapun Angin itu terbit dari Diri yang Bathin jua yang berhuruf LAM AWAL bernama SIFAT yang menjadi nyawa pada kita/Nafas kita,
3. adapun Air itu terbit jua dari Diri kita yang Bathin,berhuruf LAM AKHIR bernama ASMA yang menjadi HATI pada kita (Air Nuthfah&Air Liur),
4. adapun Tanah/Bumi itu pula terbit dari Diri yang Bathin jua berhuruf HA bernama AF’AL menjadi tingkah Laku pada kita..
Jadi,demikianlah Diri kita yang Dzahir ini terbit dari bayang-bayang kita yang Bathin jua dan adanya Huruf yang bertuliskan ALLAH,tapi jangan sampai saudara mengakui bahwa saudara adalah Tuhan karena Diri kita yang Dzahir ini hanyalah Tulisan (Ingat,hanya sebatas Huruf/Tulisan) yang berlafadz ALLAH,untuk itulah Allah Ta’Ala menciptakan tulisan/huruf tersebut agar kita mengenal Diri kita yang Dzahir..
Kemudian daripada itu setelah kita mengetahui Diri kita yang Dzahir hendaklah kita ketahui Diri kita yang Bathin pula,agar dapat kita kenal akan Tuhan melalui Diri yang Bathin sebagaimana seperti sebuah sabda yang sangat dikenal oleh para kaum sufi “Man Arafa Nafsahu Fa Qad Arafa Rabbahu” barang siapa mengenal sebenar-benarnya Diri Niscaya Diri akan mengenal Tuhannya…tetapi sebelum kita mengenal akan Diri kita yang Bathin,hendaklah mati dahulu sebelum mati Diri kita yang Dzahir tadi,seperti Sabda Nabi SAW “Mutu Kabla Anta Mutu” jikalau telah kita matikan Diri yang Dzahir tadi,barulah nyata dari kita yang Bathin yang bernama sebenar-benarnya DIRI..
Simbol pemahaman Datu Sanggul/Datu Muning/Syekh Abdus Samad/Ahmad Sirajul Huda/Syekh Jalil,tentang keTuhanan ialah dari Bumi Naik ke Langit maksudnya beliau mengenal Hakikat Tuhan berdasarkan apa-apa yang telah diciptakan-Nya (Alam Semesta) sehingga dari pemahaman terhadap alam semesta itulah menghantarkan pada kebenaran sejati yakni ALLAH SWT,karena memang dari alam dan bahkan pada Diri sendirilah (manusia) terdapat tanda-tanda kekuasaan-NYA bagi yang mentafakurrinya..dengan kata lain ilmu Tasawuf Datu Sanggul adalah ilmu Laduni yang telah di karuniakan oleh ALLAH SWT kepada beliau,karena itu orang yang mempelajari Tasawuf pada dasarnya bisa menggabungkan 2 sumber acuan pokok,yakni :
1.berdasarkan Wahyu (Qauliyah),
2.berdasarkan tanda-tanda ayat-NYA (Qauniyah) yang terpampang jelas pada alam atau makhluk ciptaan-NYA..
“Tidak memakai ilmu atau bacaan tertentu,hanya menjaga keluar masuknya Nafas kapan ia keluar dan kapan ia masuk” sehingga secara rutin dapat melaksanakan sholat ke masjidil haram setiap hari jum’at…(kira-kira seperti itulah beberapa patah kata yang pernah di katakan Datu Sanggul kepada Datu Kalampayan/Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari) kata-kata yang diucapakan beliau tersebut diatas juga sama seperti yang pernah di ucapkan oleh Mawlana Abdul Khaliq Al Ghujdawani qs tentang “Hosh Dar Dam/Bernafas secara Sadar” dan Imam Tariqah Syah Naqsyaband qs “…(jalan) ini dibangun diatas jalan nafas (pondasi) nafas,jadi adalah keharusan seseorang menjaga nafasnya dikala menghirup dan membuang nafasnya….”
salah satu karya Datu Sanggul yang spektakuler ialah membuat tatalan/tatakan kayu besi(ulin) menjadi soko guru mesjid di desa tatakan,sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Sunan Kalijaga ketika membuat soko guru pada Mesjid Demak..
salam cinta dan sejahtera untuk seluruh makhluk-Nya yang penuh Cinta,jaya jaya Indonesia Jaya,Jaya Nusantara,di laut kita jaya,di udara kita jaya apalagi di darat !!!
Silsilah Kitab Barencong datu sanggul
Ulama bagi orang banjar merupakan figur orang-orang yang sangat berjasa kepada Pemerintahan berdasarkan budaya Banjar,sehingga tak mengherankan bahwasanya masyarakat Banjar gemar dengan mengkoleksi figur data kualitatif di dalam bentuk foto-foto yang terpajang di setiap ruang tamu rumahnya,disamping itu efek manfaat yang terasakan oleh jejak-jejak eksternal perjalanan sang Ulama semasa hidupnya tercemin melalui data kualitatif dalam format foto tersebut.
Sementara figur data kualitatif dalam bentuk foto yang kerap kali terlihat dan kondang yakni Datu Sanggul dan Guru Sekumpul Martapura pada jaman ini, bercerita tentang Datu sanggul dan manaqibnya. Menurut catatan sejarah Sekitar abad ke 16,di desa Tatakan dahulu bernama kampung Muning (1702-1807) nan Muara atau pintu gerbang kampung ini berada dekat wilayah Margasari atau tepatnya Muara Muning. Perkembangan Agama Islam pada waktu itu meningkat pesat,terbukti dengan adanya beberapa tokoh yang mempunyai tugas sebagai penyebar Islam pada waktu itu seperti Datu kelampayan yang dikenal dengan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari ,sementara di Tapin itu sendiri banyak terdapat nama-nama datuk sebagai tokoh alim ulama masa lampau ,sehingga Tapin mendapatkan predikat sebagai Kampung Datuk oleh orang banjar. Diantara para datuk yakni Datuk Sanggul yang mempunyai darah keturunan dari pulau andalas ,sejarah mencatatnya bahwasanya beliau berasal dari kota Palembang
yakni Sumatera Selatan ,yang melakukan hijrah ke Kabupaten Tapin dengan membawa missi perkembangan agama Islam,hingga menetap di desa Tatakan kabupaten Tapin sampai beliau menghabiskan nafas terakhir dan disemayamkan di desa Tatakan Kabupaten Tapin.
Semasa hidupnya, Datu Sanggul ke Tapin ( desa Muning Tatakan ) dalam rangka menuntut ilmu agama kepada Datu Suban , hal ini bukan berarti beliau belum memiliki ilmu agama, melainkan beliau sudah memiliki ilmu agama sudah cukup dan juga seorang Ulama ,Dalam suatu mimpi ( ketika masih berada di Palembang ) didalam mimpinya bertemu dengan orang tua yang menasehati �Kalau anaknda Abdussamad mau mendapatkan ilmu sejati maka tuntutlah sekarang ,dan orang itu berada didaerah Kalimantan Banjar tepatnya di kampung Muning pantai Munggu Tayuh Tiwadak Gumpa, di sana ada seorang tua (datu) yang bernama Suban (Datu Suban ) ,atas petunjuk didalam mimpi itu Abdusshamad berangkat menuju Kalimantan ,yang sebelumnya mendapatkan izin dari orang tua kandung hingga sampailah beliau mendapatkan daerah yang dicari yaitu Kampung Muning (Tatakan).
Setibanya di kampung Muning ,beliau menemui Datu Suban dan menceritakan perhal akan mimpinya tersebut,dengan lapang dada seakan mengerti akan simbol rabbaniyahtul I�lm pada hallikwal waktu itu datu suban pun menerima dan mengerti akan maksud kedatangannya serta disambut serta sangat diharapkan oleh datu suban ibarat pepatah buku bertemu dengan ruas kemudian pasak bertemu dengan tiang. Atas pengamatan dan penilaian Datu Suban terhadap Datu Sanggul bahwasanya datusanggul mempunyai sikap maupun watak yang berbeda dari murid-muridnya yang lain, sehingga Datuk Sanggul diberikan amanah untuk menjaga kitab oleh datu Suban mengenai ilmu Ma�rifattullah.
Menurut catatan sejarah ,aktifitas beliau sehari-hari yakni berburu rusa , katanya cara beliau berburu dengan cara menunggu ditempat yang sering dilalui oleh binatang buruan dan hasil dari berburunya didermakan ketetangga dan jiran sekitar rumah beliau.
Menurut mereka yang sefaham aliran dengan beliau ialah dengan ketaatan,ketawadhuan serta tingkat peribadatannya sampai mencapai martabat Abudah dan Badal. Metode pelaksanaan syariat keagamaannya di nilai sangat kuat seperti sholat Tahajjud terutama dibulan suci Ramadhan beliau selalu mengikat perut dan menguatkan ibadahnya untuk menunggu malam lailatul qadar ,menurut kepercayaan orang banjar pada malam ganjil dimulai pada 20 akhir Ramadhan beliau selalu menyanggul lailatul qadar,sehingga atas dasar etrsebut masyarakat setempat digelari dengan sebutan Datu Sanggul.
sementara keunikannya dari pola interaksi symbolic Datuk Sanggul,melalui kitab berencongnya pada manaqibnya penuh syair serta puisi dan pantun. Diceritakan oleh juri kunci pemakaman Julak Antung, dimana masyarakat sekitar memanggilnya, di temui oleh MataBanua di Pemakaman DatuSuban ,� menurutnya melalui yang tercatat dalam sejarah yakni manaqib DatuSanggul dengan riwayat kitab berencong yang diberikan datu suban kepada datu sanggul secara silsilah merupakan berasal dari Datu Nuraya yang maqamnya berada dekat pertahanan datu dulung ketika melawan belanda dan benteng tersebut adalah benteng Munggu Tayuh digelari dengan Datu Nuraya karena datu tersebut datang ke kampung muning bertepatan dengan hari raya selepas datu suban melaksanakan sholat ied. Setelah berkenalan dan memperlihatkan sebuah kitab kepada datu suban tidak lama kemudian orang tersebut ambruk dan wafat pada hari raya itu juga. Mengenai riwayat datu Nuraya tidak ada kejelasan dari mana
beliau berasal dan apa tujuan beliau berada dikampung Muning Tatakan , namun menurut kabar yang berkembang di masyarakat ada yang mengatakan bahwa datu nuraya berasal dari Hadramaut tetapi ada pula yang mengatakan bahwa datu nuraya berasal dari pulau jawa , dengan gelar garandali ,diceritakan garandali sebuah gelar yang luar biasa, namun ketawadhuan yang dimiliki datu nuraya membuat hidupnya lebih memilih merakyat ,keutamaan garandali tak lain adalah seorang ulama yang selalu merakyat,halikwal dan keinginannya sudah bulat di tujukan hanya satu yakni kepada Allah.Sw,sehingga setiap ibadah maupun di dalam memanfaatkan ilmunya,selalu merasa tak berdaya melainkan hanya dengan pertolongan allah . swt, setiap kebaikan yang di anggapnya selalu hanya hadiah dari Allah.Swt ,dengan seperti itu,menjadikan hati bahkan seluruh batang tubuhnya ,hanya sebagai persinggahan Allah.Swt,saja dan ini tingkat ikhlash yang tertinggi. �ungkapnya.
Datu Nuraya ,seorang figur garandali yang menempuh jalan gurur ,jalan gurur yang selalu di kilati akan hall dan menurut kabar jalan ini tak mudah ,dan konon beliau ini ,dengan kain kebesarannya atau tapih dapat mengatur alam ,yang tentunya atas izin Allah.Swt ,seperti menurunkan hujan , mengatur petir ,dan awan serta angin yang bertiup, sehingga setiap beliau berjalan di terik matahari awan selalu menaunginya, Sementara itu juga ada kabar yang menyebutkan bahwasanya beliau bernama Syekh Gede Jangkung,hall ini dilihat dari ukuran makam beliau yang panjangnya �35 depa ( 55 meter ). Kitab yang diberikan Datu Nuraya kepada Datu Suban berisi tuntunan hidup pada kehidupan lahir dan bathin untuk kehidupan didunia maupun dikehidupan akhirat serta rahasia alam dan rahasia rubbubiyah ,serta menyangkut Rabbaniyatul I�lm dan Rabbaniyatul hukum.
Kembali ke Datu Sanggul bertemu dan menjalin persaudaraan dengan Datu kelampayan , di ceritakan oleh masyarakat setempat ,akan hallikhwal Datu kelampayan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari mengaji ke mekkah,beliau sudah melakukan ikatan lahir bathin dengan Datu Sanggul,yakni ( beangkatan dangsanak) jika orang banjar mengartikan.
Ikatan saudara ini lebih di perluas dengan saling memberikan pengetahuan satu sama lainnya,, dimana keingintahuan Datu Kelampayan pada isi kitab Datu Sanggul terpenuhi, sementara pesan Datu sanggul kepada datu kelampayan yakni ,� kalau adinda bulik ke banua yang sarincung kitab ini kaina ambil di Kampung Muning Tatakan dengan syarat harus membawa kain putih,sebab bila kitab ini bersatu lagi salah satu diantara kita akan kembali kepada Allah.Swt
Ketika datu kalampayan pulang ke kampung halaman di martapura setelah �30 tahun mengaji di Mekkah dan sempat mengajar di Masjidil Haram Mekkah pada bulan Ramadhan 1186 H atau bulan Desember 1772 M, usai datu kelampayan berkumpul dengan keluarga maka beliau teringat dengan Datu Sanggul sebagai saudara yang ada di kampung muning Tatakan dengan berencana akan melakukan silahturhami. Sesampainya di kampung Muning beliau sampai pada gubuk yang sederhana apakah benar suadara datu sanggul telah pulang kerahmatullah ,dan konon meninggalnya DatuSanggul ditandai dengan hujan lebat selama tiga hari tiga malam berturut-turut,yang menandakan bahwa langit dan bumi merasa bersedih atas kepergiannya.�ungkapnya.



KITAB Diri tiga



11 Votes

 KITAB ARWAH TO’KU PALOH

Bismillah Hirrohman Nir Rohim.
~ Adapun syariat itu kenyataan Af’al Allah.
~Adapun Thariqah itu kenyataan Asma’ Allah.
~Adapun Hakikat itu kenyataan Sifat Allah.
~Adapun Makrifat itu kenyataan Zat Allah.
Soalan-
Syariat,tarikat,hakikat dan makrifat itu dimana tempat pada diri kita??
Jawab:
~Adapun syariat itu nyata pada tubuh kita.
~Adapun tarikat itu nyata pada hati kita.
~Adapun hakikat itu nyata pada nyawa kita.
~Adapun makrifat itu nyata pada rahsia kita dan bahawasanya:-
~Tubuh itu kenyataan Af’al Allah.
~Hati itu jadi kenyataan Asma Allah.
~Nyawa itu jadi kenyataan Sifat Allah.
~Rahsia itu jadi kenyataan Zat Allah.
Soalan-
Syariat,tarikat,hakikat dan makrifat itu kejadian daripada apa?
Jawab:-
~Adapun kejadian syariat itu daripada air.
~Adapun kejadian tarikat itu daripada angin.
~Adapun kejadian hakikat itu daripada bumi ( Tanah )
~Adapun kejadian Makrifat itu kejadian daripada terang api.
Soal-
Syariat itu kejadian daripada air,adakah air sungai,air hujan,laut,telaga atau lain2 lagi?
Jawab:-
Adapun yang dikatakan syariat itu daripada air bukan seperti air yang tersebut
itu,sebenarnya ialah Nur Muhammad.
Soal-
Tarikat itu kejadian daripada angin,adakah angin bertiup-tiup atau angin
utara,selatan,timur,barat atau sebagainya??
Jawab:-
Adapun Tarikat itu dikatakan daripada angin tidak sebagaimana angin yang tersebut
diatas itu,Sebenarnya ialah Nafas Muhammad.
Soal-
Hakikat itu kejadian daripada tanah. Adakah tanah seperti tanah liat,tanah bukit,kuning
pasir dan lain lain lagi?
Jawab:-
Adapun hakikat itu dikatakan tanah,bukan seperti tanah yang tersebut,sebenarnya ialah
Tubuh Muhammad.
Soal-
Makrifat itu kejadiaan daripada terang api,adakah seperti matahari,bulan,api biasa atau
lampu atau api elektrik?
Jawab:-
Sebenarnya bukan seperti api yang tersebut,Sebenarnya ialah darah Muhammad.
~Adapun kejadian diri kita yang zahir ialah asalnya 4 anasir iaitu
 tanah,air,api &angin,maka keempat2 itu asalnya 1 jua iaitu asal tanah air,asal air angin,asal angin api,dan asal api itu ialah Nur Muhammad dan Nur Muhammad itu pula Nur Allah.
Adapun diri yang zahir itu kepada kita seperti berikut dibawah ini:-
~Bermula tanah itu menjadi daging pada kita.
~Air itu menjadi tulang pada kita.
~Angin itu menjadi urat pada kita.
~Api itu menjadi darah pada kita.
Maka masing2 ini kerjanya didalam sembahyang.
Soal-
Tanah,air,api dan angin itu apa kerjanya di dalam sembahyang?
Jawab:-
~Adapun Af’al api itu berdiri didalam sembahyang.
~Adapun af’al angin itu rukuk didalam sembahyang.
~Adapun af’al air itu sujud didalam sembahyang.
~Adapun tanah itu duduk di dalam sembahyang.
Maka keempat2 itu dinamakan dia jasmani ertinya tubuh yang zahir.
Adapun nyawa jasmani itu rohani,maka yang bernama rohani itu tubuh Muahammad
hakikat,kerana tubuh Muhammad itu tiada bercampur dengan keempat2 anasir itu,hanya
semata2 tubuh Muhammad itu rohani.
Soal-
Apa nama tubuh kita apa nama nyawa kita?
Jawab:-
Adapun tubuh kita bernama jasmani dan nyawa kita bernama rohani, maka yang bernama
rohani itu lah tubuh Muhammad, sebab itulah kita beroleh bangsa daripada tubuh
Muhammad,maka tiap2 sesuatu yang dibangsakan dengan tubuh Muhammad itu
diharamkan atas api neraka,dan sebab itulah maka tiada boleh meninggalkan sembahyang
5 waktu,nescaya putuslah bangsa itu melainkan sebangsa dengan binatang jua adanya.
Sabda Nabi SAW
Barang siapa keluar masuk nafasnya dengan tiap2 keluar masuk dengan tiada zikir
Allah,maka sia sialah ia.
Bermula nafas itu atas 2 langkah-satu naik-kedua turun,maka tatlaka naik itu sampai
kepada tujuh petala langit maka berkata ( Wan Nu rul yajri ilal ardhi pakhola Huwallah )
Dan tatkala turun sampai kepada tujuh petala bumi maka nafas nabi itu puji Allah,tatkala
masuk nafas itu namanya puji HU. Tatkala ia berhenti seketika antara keluar dan masuk
nafas namanya puji AH-AH,dan ia tidur atau mati nafas HAKH dalam,maka ingatlah
olehmu akan memelihara nafas itu,dengan menghadirkan makna ini sentiasa,didalam
berdiri,duduk dan diatas barang yang diperbuat hingga memberi bekas pada sekelian
badan dan limpahlah segala anggotanya,maka apabila tetaplah tilik hatimu maka jadilah
anggota hidup didalam 2 negeri yakni dunia dan akhirat dan bahagiakan Allah baginya
pintu selamat sejahteralah ia didalam dunia dan akhirat dianugerahkan Allah Taala
mereka itu sampai kepada martabat segala nabi dan segala muslimin dan mengharamkan
Allah Taala tubuh nya dimakan api neraka dan badan pun tidak dimakan tanah didalam
kubur,maka engkau tetaplah dengan hati wahai saudaraku pada hal jangan engkau
daripada orang yang lupa.Mudah mudahan dibahagikan Allah Taala atasmu,dengan
bersedapan hingga sampai kepada ajal kamu.
Adapun Nafas kita keluar masuk pada sehari semalam iaitu pada siang 12000 dan pada
malam 12000,Inilah bilangan jam sehari semalam 24 jam iaitu pada siang 12 jam malam
12 jam.Demikianlah juga huruf Kalimah La Ilaha Ilallah dan huruf Muhammad
Rasullullah masing2 mempunyai 12 huruf berjumlah semua 24 huruf semuanya.
Maka barangsiapa mengucap dengan sempurna yang 7 kalimah ini nescaya ditutup Allah
Taala pintu neraka yang 7 juga.
Barangsiapa mengucap yang 24 huruf ini dengan sempurna nescaya diampun Allah Taala
dosanya yang 24 jam,inilah persembahan kita kepada tuhan kita yang tiada berkeputusan
yang dinamai sembahyang Daim dan Puasa itu melakukan nafsu batin dan zahir.
Sabda Nabi SAW
( Ana min Nurrullah wal alami Nurri )
Ertinya- Aku daripada Allah dan sekelian alam daripada aku,
sebab itulah dikatakan ( Ahmadun Nuril Arwah ) ertinya-Muhammad itu ibubapa sekelian arwah dan dikatakan (Adam Abu Basar ) ertinya- Bapa sekelian tubuh.
Adapun yang dikatakan sebenar benarnya fardhu itu ialah nyawa,kerna nyawa itu
memerintah kepada badan kita,jikalau digerak Allah nyawa itu bergeraklah badan kita.
Adapun Awal Muhammad itu Nurani. Akhir Muhammad itu Rohani. Adapun zahir Muhammad itu Insani.
Adapun Batin Muhammad itu Rabbani.
Adapun awal Muhammad itu nyawa oleh kita.
Adapun akhir Muhammad itu hati kepada kita.
Adapun zahir Muhammad itu rupa oleh kita.
Adapun batin Muhammad itu ujud oleh kita.
Adapun yang bernama Allah itu sifatnya.
Adapun yang bernama Sebenar-benar Allah itu zat wajibal Ujud
Adapun yang bernama insan itulah nyawa.
Adapun yang sebenar-benar insan itu manusia yang tahu berkata-kata adanya.
Maka inilah suatu risalah yang tersimpan daripada perkataan usul takhlik jalan segala
orang yang mengenal Allah Taala.
Soal-
Tatkala manakah ia bernama ‘ HU’ dan tatkala manakah ia bernama ‘ Allah ‘ dan
tatkala manakah ia bernama ‘ Rahman ‘.
Jawab:-
Tatkala ‘La Takyin’ tiada nyata ia bernama ( HU ) dan tatkala ‘La Takyin’ Awal
nyatanya ia bernama ( Allah ) dan tatkala ‘La Takyin’ Sani kenyataan ia bernama
( Rahman )
Soal-
Akan La Takyin itu martabat apa dan Takyin awal martabat apa dan Takyin Sani itu
martabat apa?
Jawab:-
Adapun La Takyin itu martabat zat mutlak dan akan Takyin awal itu martabat
zat( Muqaiyyid pertambatan) dan akan takyin sani itu Sifat ( Muqaiyyid )
Soal-
Mana yang bernama zat mutlak dan mana yang bernama zat Muqaiyyid dan mana yang
bernama Sifat Muqaiyyid?
Jawab:-
Adapun yang bernama Zat Mutlak iaitu (Qaibal Quyub) atau lenyap.Maka zat Muqaiyyid
itu Muqaiyyid dengan sifat dan asma dan Muqaiyyid dengan alam ini.
Soal-
Apa sebab 3 martabat itu dikatakan oleh pendita,tiada ia kepada baharu ujud?
Jawab:-
Kerana martabat yang 3 itu sebab ia ketuhanan hak Taala daripada ujudnya dengan
cahaya dan jauhar dan a’rad supaya jangan sama.
Soal-
Betapa beza hakikat Muhammad dengan Hakikat Insan?
Jawab:-
Adapun Hakikat Muhammad dengan Insan itu umpama sumbu maka ada nyala di hujung
sumbu itu,demikian juga hakikat Muhammad dengan Insan,maka yang lain itu hakikat
Allah maka sempurnalah hakikat Makrifat diri kita dengan dia.
Soal-
Ahdiat,Wahdah,Wahdiat itu ketuhanan kepada Allah??
Jawab:-
Satu ketuhanan zat,kedua ketuhanan sifat,ketiga ketuhanan Af’al asma’
Soal-
Akan alam roh,alam misal,alam ajsam,alam insan,apa kepada Allah Taala?
Jawab:-
Adapun alam roh,alam misal,alam ajsam dan alam insan itu rohul Qudus kerana ia
teladan segala hakikat.
Soal-
Apa martabat Rohul Qudus??
Jawab:-
Bayang hak Allah kerana Pusaka ia yang Asa
Soal-
Apa pusaka mutlak atau pusaka zat Muqaiyyid?
Jawab:-
Iaitu pusaka zat mutlak pandangan zat Muqaiyyid kerana 2 tilik,
1) Tilik keatas maka iaitu Mutlak
2) Tilik kepada Ujudnya iaitu zat Muqaiyyid
Soal-
Apa martabat Muhammad itu kepada kita tilik kita?
Jawab:-
Adapun martabat Muhammad itu kepada kita Roh Idofi dan akan kita Sir Qalbi.
Soal-
Muhammad itu apa kepada Allah dan apa kepada insan?
Jawab:-
Adapun akan Muhammad tilik takyin kepada Allah Taala khatam isyarat kepada kita.
Soal-
Betapa isyarat kepada kita? ( Makfirat )
Jawab:-
Adapun isyarat makrifat itu kepada kita atas 4 hal:-
1) Musyahadah
2) Murakhobah kita
3) Muqarannah
4) Muqabalah
Inilah pekerjaan yang dikerjakan oleh ulamak.
Soal-
Apa sebab dinamakan dengan Musyahadah,Muraqobah,Muqaranah,Muqabalah?
Jawab:-
Adapun sebab itu kerna ia menghasilkan zikir kepada rahsia yang mengzahirkan Baqa
maqam rahsia.
Soal-
Muhammad itu apa ia kepada Allah dan Allah itu apa ia kepada Muhammad?
Jawab:-
Adapun Muhammad itu sifat Allah dan Allah itu zat kepada Muhammad.
Soal-
Hakikat Muhammad itu apa ia dan insan apa ia?
Jawab:-
Adapun sebenarnya diri itu sifat Muqaiyyid ialah yang dinamakan ‘ Akyan Sabitah’
maka Akyan Sabitah itu Hak Allah Taala disempurnakan dengan Hak Allah.
Soal-
Apa dinamakan Hak Taala itu?
Jawab:-
Adapun yang dinamakan Hak Taala yang tiada betapa dan tiada meminta.Inilah
sebenarnya Hak Taala tiada baginya peri,maka hak Taala ( Peri yang maha tinggi )
Soal-
Betapa hak kita kepada Allah Taala?
Jawab:-
Adapun hak kita kepada Taala itu bayang kepada haknya adapun hak kita serahlah akan
bayang-bayangnya.
Soal-
Maka hak itu pula apa kepada kita?
Jawab:-
Apapun hak itu kepada kita zat sekali2.
Soal-
Betapa dikatakan oleh segala ahli hakikat hak Taala itu tuhan kita?
Jawab:-
Sebab dikatakan itu kerana tatkala menilik dirinya menjadi tubuh insan kerana inilah
pihak dikatakan ia tuhan dan pihak ujudnya dikatakan zat.
Soal-
Adakah zat itu berzat pula kepada hakikat Muhammad itu adakah ia berzat?
Jawab:-
Adapun hakikat Muhammad itu hakikat Allah itulah sekali2 ditilik.
Soal-
Apa sebab maka segala insan itu termulia kepada Allah daripada yang dijadikan?
Jawab:-
Adapun manusia termulia dari kerana Rohul Quddus.Inilah dimuliakan Allah Taala.
Soal-
Roh Quddus itu nyawa siapa?
Jawab:-
Adapun roh Quddus itu nyawa Muhammad dan hakikat insan ia,maka sekelian itu ialah
memerintah sekelian isi langit dan bumi.
Soal-
Apa yang nyata Muallim itu?
Jawab:-
Adapun yang nyata di dalam Muallim itu Roh Idofi iaitu cermin yang suci.
Soal-
Apa sebab Roh Idofi itu dinamakan cermin yang maha suci.Dan ditaksilkan dengan
cermin yang maha suci?
Jawab:-
Adapun roh idofi itu ditaksilkan cermin kerana ia nyata bayang2 yang didalam cermin
sebab itulah maka dinamakan cermin.
Soal-
Apa sebab roh Quddus bayang2 Hak Taala?
Jawab:-
Kerana inilah maka dikatakan ia nyawa Muhammad iqtiqad Ulama’.
Soal-
Kerana apa hak Taala itu nyawa kepada insan?
Jawab:-
Kerana teladan ujudnya Hak Taala serupa dengan ujudnya yang berujud insan itu,tetapi
dia dialam bahawa alam tiada berupa.Inilah dikatakan serupa tiada lain yang diserupakan
kerana harus pada akal dan lafaz mengatakan:-
“Nutasabiha wa pairi mutasabih”
Soal-
Ujud yang mana serupa dengan insan itu,Ujud Mutlak atau Ujud Muqaiyyid?
Jawab:-
Adapun ujud yang serupa dengan insan itu ujud Muqaiyyid jua.
Soal-
Yang mana dinamakan Ujud Muqaiyyid itu?
Jawab:-
Inilah Ujud Allah Taala hakikat ujud insan yang dinamakan Muqaiyyid itu kerana ialah
pertambatan hak Taala
Soal-
Apa sebab hak Taala dikatakan oleh segala ahli hakikat dan segala ahlillah insan itu hak
Taala?
Jawab:-
Kerana mengzahirkan akan dirinya kepada insan sifat Allah,Itulah sebab dikatakan itu.
Soal-
Adakah hakikat bertakyin itu sampai ‘Makrifat’ insan itu kesana atau tiadakah?
Jawab:-
InsyaAllah Taala.Mudah mudahan dikurniai hal keadaan yang demikian.
Ketahuilah olehmu hai orang yang menuntut ilmu, jangan syak wasangka.Seperti kata
Ahdah zat,Wahdah sifat Allah,Wahdiat Asma’ Allah,alam roh,alam misal,alam
ajsam,alam insan itu af’al Allah dan af’al Allah itu tubuh pada kita.Asma Allah itu hati
pada kita,Sifat Allah itu nyawa pada kita dan zat Allah itu Sirr pada kita yakni rahsia
pada kita.
Adapun Sirr itu pada kita tempat tajali zat Allah roh pada kita tempat tajali sifat Allah
hati pada kita etmpat Tajali Asma’ Allah,  tubuh pada kita tempat tajali Af’al Allah
Adapun sempurna niat tiada diatas tiada dibawah tiada dikanan tiada dikiri tiada
dibelakang tiada dihadapan.
Ertinya:- Asa kan sama dengan akalmu lenyapkan badanmu dengan nyawamu,pejamkan
pandanganmu mata disana,lumatlah rupamu ertinya barang siapa menghasilkan kata
empat itu didalamYakni fikirannya.Nama ( Khassa khass )
Diri Batin:-
Adapun diri yang batin itu iaitu nyawa daripada anasir yang batin iaitu ujud,ilmu nur
suhud yang dinamai ia insan hakikat.Adapun diri kita yang zahir itu umpama sebuah
perahu diperintah oleh nahudanya.Masing2 perahu masing2 nahudanya.
Adapun 7 sifat itu ialah Hayat,Ilmu,Kudrat,Iradat,Samak,Basar,Kalam maka yang 7 sifat
dikurniakanAllah Taala kepada nyawa kita supaya kuasa ia memerintah tubuh kita itu
kerana bahawa tubuh kita itu semata-mata wayang kulit tiada mempunyai perintah
melainkan dengan perintah Dalang.Dan adalah nyawa itu umpama pesawatnya kerana
dalang itu jika tiada pesawat nescaya tiada zahir hikmat dalang itu maka jangan lah
terhenti memandang pesawat itu( Makrifat yg sebenar2 nya.)
Kerana itu tiada bercerai dalang dengan wayang dan wayang tiada bercerai dengan
dalang jikalau bercerai nescaya binasa wayang itu tiada berketahuan lagi.Demikianlah
keadaan hamba dengan tuhan sentiasa tiada bercerai daripada azali datang kepada Abda.
Inilah pasal menyatakan sembahyang dan mengetahui asal sembahyang dan mengetahui
segala Fardhu sembahyang.
Soal-
Jika ditanya orang sembahyang itu dengan solat,satu namakah atau berbeza?
Jawab:-
Adapun pada pihak lafaznya itu berbeza tetapi pada pihak maknanya satu jua.Tetapi yg
dinamakan solat itu penerimaan adapun dinamai sembahyang itu pada pekerjaan yg zahir.
Soal-
Jika ditanya orang apa asalnya Subuh 2 rakaat,zohor 4 rakaat,asar 4 rakaat,maghrib 3
rakaat dan isyak 4 rakaat?
Jawab:-
Adapun sembahyang subuh itu 2 rakaat kerana kenyataan zat dan sifat.Sembahyang
Zohor 4 rakaat kerana Tajali Tuhan itu 4 perkara iaitu
Hayat,Kudrat,Ilmu,Iradat,Sembahyang Asar 4 rakaat kerana asal Adam itu 4 martabat
iaitu Tanah,air,api,angin.Dan sembahyang maghrib 3 rakaat kerana 3 perkara
Ahdah,Wahdah,Wahdiyat ertinya (Allah,Muhammad,Adam ) dan sembahyang Isyak 4
rakaat iaitu ( Di,Wadi,Mani,Maknikam )
Soal-
Jika ditanya orang kepada kita sembahyang itu apa faedahnya kepada kita yang
mengerjakan dia itu dan apa kehendak kita?
Jawab:-
Adapun disuruh kita sembahyang itu iaitu tiada memberi manfaat kepada Allah Taala dan
tiada mengambil faedah atasnya.Adapun faedahnya sebab kita mengerjakan sembahyang
itu sebab kita sebenar2 hamba lagipun kita mengaku akan Allah Taala itu Tuhan yang
sebenar2nya lagi Asa ia zatnya,sifatnya,Af’alnya,iaitu seperti firman Allah didalam Al-
Quran:-
(Alastu Birobbikum Kholu Bala )
Ertinya- Bukankah aku tuhanmu,maka sembah segala zuriat(engkaulah lah tuhan kami )
Maka hendaklah kita sembahyang itu dengan ikhlas,ertinya tiada sebab berkehendak
syurga dan sebab takut akan neraka hanya kita ini martabat kehambaan maka Allah itulah
tuhan kita yang sebenar2nya jika tiada demikian itu nescaya berdosalah kita dengan tuhan
kita.
Soal-
Berdiri didalam sembahyang itu apa asal?
Jawab:-
Bermula berdiri itu daripada api asalnya.Rukuk itu angin asalnya.Sujud itu Air
asalnya.Duduk itu Tanah asalnya.
Soal-
Api,angin,air,tanah itu apa pada kita?
Jawab:-
Adapun api itu nyawa kita,angin itu jadi nafsu kita,air itu jadi darah kita,tanah itu jasad
yakni badan kita.
Soal-
Berdiri itu perbuatan apa,rukuk itu perbuatan apa,sujud itu perbuatan apa,duduk itu
perbuatan apa?
Jawab:-
Adapun berdiri itu kebangkitan pada nyawa,rukuk itu kebangkitan pada nafsu,sujud itu
kebangkitan pada darah dan duduk itu kebangkitan pada jasad kita
Inilah af’al nabi SAW.Rasullullah kepada Abu Bakar,Omar,Osman,Ali ( Radiallah )
maka sabdanya barang siapa mengetahui Tajali waktu ini maka sempurnalah sembahyang
dan makrifatnya.Dan jika tiada diketahui maka tiada sah sembahyang dan
makrifatnya.Maka inilah yang bernama Fardhu.Maka inilah yang asal fardhu dan juga
inilah Tajali waktu maka sembah Ali Ya Junjunganku.Apa sebab Subuh 2 rakaat,zohor 4
rakaat,asar 4 rakaat,maghrib 3 rakaat dan isyak 4 rakaat.Maka sabda nabi,Ya Ali,Subuh 2
rakaat kenyataan zat dan sifat,waktu zohor 4 rakaat kerana tajali Tuhan 4 perkara
Ujud,Ilmu Nur,Suhud.Waktu Asar 4 rakaat kerana 4 perkara,Tanah,air,api,angin.Waktu
maghrib 3 rakaat kerana tajali 3 perkara Ahdah,Wahdah,Wahdiat ertinya
Allah,Muhammad,Adam(Zat,Sifat,Af’al).Waktu Isyak 4 rakaat kerana tajali Hamba itu 4
perkara ( Di,Wadi,Mani,Maknikam ).
Soal-
Jika ditanya orang mana asal sembahyang itu?
Jawab:-
Adapun asal sembahyang itu ( 4 ) Tanah,air,api,angin.
Soal-
Jika ditanya orang apa perbuatan sembahyang itu?
Jawab:-
1) Kiyam yakni berdiribetul
2) Rukuk
3) Sujud
4) Duduk iaitu yakni tetap.
Maka kiyam itu yakni berdiri betul iaitu af’al api,kerana api menyala betul berdiri.
Rukuk itu pula af’al angin kerana angin itu condong betul.
Sujud itu af’al air kerana air itu menolak kebawah dan duduk pula af’al tanah kerana
tetap dibawah.
Soal-
Jika ditanya orang 5 waktu itu keluar daripada apa?
Jawab:-
Bermula 5 waktu itu keluar daripada Alif,Lam,Ha,Mim,Dal.( 5 huruf )
Soal-
Jika ditanya orang 5 waktu keluar dari apa,Zohor,asar,maghrib,isyak?
Jawab:-
Adapun waktu zohor itu daripada huruf ( Alif )Asar itu daripada huruf ( Lam ),Maghrib
itu dari huruf ( Ha ),Isyak itu dari huruf ( Mim ) waktu subuh pula dari huruf ( Dal ).
Soal-
Jika ditanya orang apa sebab bacaan waktu zohor dan asar tidak dinyaringkan dan apa
sebab waktu maghris,isyak,subuh bacaan dinyaringkan?
Jawab:-
Sebab waktu zohor keluar dari huruf ( Alif ).Waktu Asar keluar dari huruf ( Lam ) maka
huruf alif dam huruf lam keluar daripada lafaz nama Allah.Kerana Alaah Taala tiada
bertakyin kerana batin adanya.Maka sebab itulah sembahyang zohor,asar itu
disembunyikan yakni tiada dinyaringkan.Adapun waktu maghrib,isyak,subuh itu
dinyaringkan kerana waktu yang 3 itu keluar daripada huruf ( Ha,Mim,Dal )kerana 3
huruf ini huruf Muhammad ( SAW )
Kerana Muhammad itu tuhan takyin dan segala takyin itulah mengzahirkan nama Allah
dan takyin itulah juga menyatakan zat,sifat,af’al daripada nyatanya.
Itulah sebab sembahyang maghrib,isyak,subuh dinyaringkan,kemudian disembunyikan
segala takyin itu daripada takyin.Maka kembalilah kepada takyin seperti sabda nabi(Alan
Kama) kata takyin sekarang pun dahulu jua tiada bertakyin juga.Kerana zahir itu kembali
kepada yakin pertamanya.Maka kita bertafakur kemudian disunyikan,barangsiapa tahu
akannya hakikat yang demikian,maka tahulah ia akan hakikat sembahyang.Sekian
adanya.
Bismillahhirrohmanirrohim
Ini pasal menyatakan kiblat orang sembahyang itu 3 perkara:-
1) Kiblat tubuh
2) Kiblat hati
3) Kiblat nyawa
1) Adapun kiblat tubuh itu atau kiblat dada itu kaabah,maka segala orang yang
sembahyang hendaklah mengadapkan kiblat ini.Jikalau tiada kiblat ini maka tiada
sah sembahyangnya.Maka hendaklah dadanya,segalanya
anggotanya,urat,daging,darah,tulang semua segala anggotanya sebab difardhukan
oleh Allah Taala segala orang islam mengadapkan dia maka sah sembahyangnya.
2) Kiblat Hati:-Adapun kiblat hati itu kepada tuhan Kaabah Allah maka hendaklah
kita iktikadkan Allah Taala tiada dikanan,tiada dikiri,tiada dihadapan,tiada
dibelakang,tiada diatas,tiada dibawah bahkan tiada ditentukan disuatu tempat ia
jua melainkan meliputi alam selian ( Ahadon Shomadan ) seperti firman Allah
( Wallahhumuhithom Anil alamin ) ertinya-Allah meliputi alam sekelian.Firman
Allah lagi ( Wahuwa ma’akum A’innama Kuntum ) ertinya-Allah jua suatu kata
barang dimana saja kamu berada adalah tuhan kamu,jikalau demikian itu nyata
bahawa Allah itu tiada ditentukan akan tempat kepadanya.Suatu tempat tetapi ia
hadir jua.Maka keadaan demikian itu iktikad kita inilah yang dikehendaki hati
kita.
3) Kiblat nyawa:-Adapun kiblat nyawa itu pula sentiasa ia tiada bercerai dengan tuhannya
kerana anugerah oleh tuhannya.7 sifat iaitu hayat dihantarkan kepada nyawa kita maka hiduplah
dengan yang hidup maka dihantar pula ilmu kepad
Hati kita maka tahulah kita dengan yang tahu,maka dihantar pula kudrat kepada
anggota kita maka kuasalah kita dengan kuasanya,maka dihantar pula iradat
kepada nafsu kita jadi berkehendaklah kita yang berkehendaknya.Maka dihantar
pula Samak kepada telinga kita maka mendengarlah kita dengan yang
mendengarnya,maka dihantar pula Basar kepada mata kita maka melihatlah kita
dengan melihatnya maka dihantar Kalam kepada kita maka berkata-katalah kita
denagn berkata-katanya.Maka ditakyinkan kepada iktikad kita yang berkata-kata
inilah Allah Taala.Apabila engkau ketahui hal yang demikian maka hendaklah
engkau ketahui fanakan dirimu itu segala perbuatanmu itu didalam Af’al Allah
semata-mata maka hapuslah,karamlah,lenyaplah sifat itu didalam sifat
Allah.Maka sifat Allah semata2 tiada sekali2 sifat kita,maka hapuskanlah zat sifat
kita didalam zat Allah.Biarlah tinggal zat Allah semata2 kerana kita tanah
kembali kepada Adam sedia kala.
Maka kata olehmu ( Allah Hu Akhbar )itulah bernama sembahyang orang
( KhasulKhas ) namanya maka peroleh makam fana jati dan makam Tabdul
Kalam Allah.Jikalau tiada demikian maka tiada sah sembahyangnya maka tiliklah
sembahyangnya.Ia menyembah huruf dan suara dan menyembah bayang yang
Asa.Maka sempurnalah ibadatmu dan amalan mu itu kepada Allah Taala kerana
inilah dinamakan sembahyang-Hai saudaraku,ketahuilah olehmu akan sempurna
sembahyang itu tiada sah sembahyang itu tiada niat,dan ikhlas,melainkan dengan
hati dan tiada diterimanya hati itu dengan ilmu dan takyin.Adapun erti hati itu
Ikhlas ilmu dan makrifat itu ialah rohani,maka ketahuilah olehmu bahawa
sekelian perbuatan itu dengan niat dan tertib.Tertib itu daripada Qasad dan Qasad
tertib itu daripada hati yang tatif iaitu rohani.
Adapun cita2 terdahulu daripada niat dan Qasad itu pula 3 bahagi
1) Qasad nafsu
2) Qasad kiblat
3) Qasad roh
Adapun Qasad roh didalam rahsia adapun tatkala berdiri sembahyangnya itu maka
kita hapuskan dan lenyapkan perbuatan kita didalam af’al Allah,maka tinggallah
af’al Allah semata2 dan kudratnya.Maka kata olehmu Allah Hu Akhbar makam
hanaak jati dan makan pana mikraj mikraj tabdul dan makam Islam maka peroleh
lazat dan citarasa baginya.
Ketahuilah olehmu bahawasanya jalan kepada Allah Taala itu 4 jalan
1) Jalan Syariat
2) Jalan Tarikat
3) Jalan Hakikat
4) Jalan Makrifat
Adapun syariat itu kata2 nabi2
Tarikat itu perbuatan Nabi
Hakikat itu tempat kediaman nabi
Makrifat itu ialah rahsianya.
Adapun istana syariat itu lidah,Istana tarikat itu hati,Istana Hakikat itu nyawa,Istana
Makrifat itu kelakuan Nabi.Meliputi dengan semata2 sekelian alam inilah dinamai jalan
yang 4 itu.Maka hendaklah kita ketahui dan kenal dengan hatinya.
Bermula syariat itu kerja tubuh,tarikat itu kerja hati,hakikat itu kerja nyawa dan makrifat
itu kerja rahsia.
Soal-
Jika ditanya orang apa dijunjungan islam?
Jawab:-
Adapun dijunjung oleh islam itu Titah yang 4 bahagi
1) Syariat yang dijunjung oleh anggota islam
2) Tarikat dijunjung oleh hati islam
3) Hakikat dijunjung oleh nyawa islam
4) Makrifat itu dijunjung oleh orang yang mengetahui islam yang 4
Maka inilah orang yang dinamakan ( Sho Fi Daari ) ertinya hidup kepada 2 negeri maka
orang inilah dinamakan orang segala orang yang arif ( Ya Allahi Khasu Khass)ertinya
pilihan dan mukmin shodiq mukmin yang sebenar maka inilah yang dikatakan
bergantung pada tali Allah.Allah yang tiada berputus musyahadah dan muqabalah dan
muraqabah dengan hak Allah Taala daripada Aadam kepada ujudnya.Daripada ujud
kepada aadamnya tiada bercerai tiada bertemu tiada lain daripadanya.Dan lagi Allah
Taala menjadikan sembahyang seperti nabi Ahmad Muhammad pun namanya.Maka
Ahmad itu 4 huruf Alif,Ha,Mim,Dal,maka berdiri itu seperti Alif,rukuk itu seperti
Haa,Sujud seperti Mim,duduk seperti Dal,demikian 4 itu.
Adapun tubuh manusia itu yakni tubuh Adam alai hissalam.Asal kejadian dari 4 anasir
tanah,air,api dan angin.
Adapun tanah itu tempat nyawa ujud Allah yang bernama Hakim ertinya yang tahu pada
hukumnya.Adapun air itu tempat nyata ujud Allah yang bernama Muhyi yag yang hidup.
Angin itu tempat nyata ujud Allah yang bernama Qaiyum ertinya yang kuasa.Api itu pula
tempat nyata ujud Allah yang bernama Aazim.Maka hendaklah ditilik dan dilihat kamil
mukamil itu seperti memilik ia kepada bercerai maka ia melihat berhimpun 4 itu kepada
insan maka ia menilik kepada insan dilihat dengan mata hati pada insan ujud Allah yang
bernama Allah inilah isyarat hadis nabi ( Man nazara ila Sai in Walam yarallah fi fahuwa
batiun )Barangsiapa memilik kepada sesuatu tempat tiada dilihat Allah pada maka iaitu
batal.Inilah arif kamil mukamil tiada berputus dirinya,hatinya,nyawa,dan rahsianya
itu,berkehendak kepada yang bernama Allah.
Adapun diri kita 2 bahagi
1) Diri berdiri
2) Diri terperi
Maka berdiri itulah sifat kehambaan yang jadi daripada 2 ibubapa kita asal daripada
mani,tatkala masuk kedalam rahim ibu 40 hari,nutpah namanya.Genap 80 hari Alagah
namanya ertinya Darah berkumpul.Genap 120 hari Mudqah namanya ertinya daging tiada
bertulang.Kemudian daripada manusia dirupakan Allah Taala akan dia yang kehendaki
merupakan dia dan tanah sempurnalah kejadiannya.
Maka dititahkan nyawa masuk kedalam dengan dikehendaki ,dan apakala masuk nyawa
kedalam ibunya maka dikeluarkan Allah daripada perut ibunya kepada alam wasitah
seperti orang yang telah jaga dari tidurnya.Maka dilihat tiada lagi rupa yang telah
dilihatnya maka ia pun menangis.Sebab suaranya itulah bernama insan.Tatkala ia tahu
menangis Muhammad namanyatatkala inilah dijadikan Allah ( Ahlil Sunnah Waljamaah )
Tatkala ia tahu menyusu ( Sipiah namanya ) tatkala ia tahu berkata-kata kitab
namanya.Kerna tatkala itu nyata rupa semasa dalam kandungan ibunya inilah yang
dikenalnya itu,tatkala ia pandai meniarap Hanafi namanya,tatkala ia tahu duduk Malik
namanya,tatkala tahu berdiri Hambali namanya,tatkala ia boleh merangkak Syafie
namanya.Inilah jalan aman yang 4 itu,dijadikan Allah Taala tatkala dalam peliharaan
ibubapa tahu berlari Shorih namanya.Kerana tatkala itu suatu pun tiada menkhabarkan
diri ada kelebihan didalam rahim ibunya.
Maka tatkala sudah cerdik boleh berjalan berlari,pandai berkata2 maka tatkala itu leka ia
dengan dunia dan lupa ia akan dirinya.Maka masuklah kedalam dunia ini hilanglah ilmu
itu menunjukkan diri kita yang terperi itu Araad jua.Segala guna yang ada ini tiada kekal
ia pada kedua masuk dan kurang itu 1 alam jasmani jua bukan alam rohani kerana alam
jasmani itu tempat nyata alam rohani,ertinya ( alam jasmani,alam rohani ) maka telah
ketahui bahawasanya keadaan kita insan bahawasanya alam rohani itu tetap selama2nya
Tiada berubah,tiada kurang daripadanya.Inilah diri kita dengan terperi dengan segala peri
mulia.Adapun diri terperi itu tiada makan,tiada minum,tiada beristeri,tiada beranak,tiada
beribu,tiada tidur,tiada mati,maka diri kita inilah dikurniakan Allah Taala sifat 2 x 7.
Maka dengan sifat inilah diri berdiri itu umpama perahu diperintah oleh
nahudanya.Masing2 perahu masing2 nahudanya.Adapun sifat 2 x 7 dikurniakan Allah
Taala kepada roh iaitu sifat Ma’ani dan sifat Maknawiyah itulah dikurniakan Allah Taala
roh kita supaya kuasa memerintah jasad kita.Semata2 wayang kulit.tiada yang empunya
perintah melainkan dengan perintah Tok Dalang jua.Dan roh adalah umpama menutup
dalang itu jikalau tiada pesawatnya.Nescaya tiada akan zahir hikmatnya memandang
pesawat itu.Maka hendaklah Makrifat yang tahkik kerana dalang itu tiada bercerai
dengan wayang dan wayang itu tiada bercerai dengan dalangnya.Seketika juapun,jikalau
bercerai nescaya binasalah wayang itu.Demikianlah juga keadaan hamba denagn
Tuhan.Sentiasa tiada bercerai daripada asal datang kepada Abda’ inilah firman Allah.
(Wahuwa Maakum Anama kuntum ) ertinya Allah serta kamu barang dimana kamu.Dan
martabat Sani pun serta kita maka Allah Fardhukan kita pandangan jangan lalai serta
hamba dengan tuhan daripada azali datang kepada Abda’,kemudian daripada itu ketahui
olehmu akan nama Allah akan nama Allah dan Muhammad.Adapun nama Allah ini 4
huruf iaitu Alif,Lam,Lam Haa dihimpun (Allah).demikian suatu Allah dan lagi insan pun
5 jari kelingking huruf alif,jari manis huruf lam,dan jari tengah huruf lam akhir dan
telunjuk dan ibu jari itu huruf haa.Demikianlah suatu Allah pada jari tangan kiri kanan
dan kaki kiri kanan itu jua huruf insan itu nama ( Allah ) dan nama rasullullah kerana
firman Allah didalam hadis Qudsi iaitu jasmani insan.
Tubuh manusia,nafsu,hati,nyawa,melihat,lidah,tangan,kaki semuanya itu aku nyatakan
bagi diriku maka tiada insan lain daripada aku dan tiada aku lain daripadanya.Maka
sebenar2 insan itu Muhammad.Maka Allah Subhanawataala itu tajalilah ia kepada insan
itu seperti firmannya ( Al insanin siri waana sirrhu ) ertinya insan itu rahsiaku dan rahsia
aku rahsianya.Lagi ( Al insannu sirri wana sirri wasifatu la qairuh ) ertinya-insan itu
rahsiaku dan sifatnya sifatku tiada lain daripadaku.Demikian kemuliaan insan kepada
Allah Taala maka hendaklah ketahui keadaan rahsia Allah itu jikalau tiada ketahui
nescaya didalam dosa yang amat besar seperti sabda nabi ( Ujuduka zambuu la
yuqasabihi zambun ) ertinya-Adamu rasanya yang sebagai denagn dia rasa sentiasa rasa
engkau,engkau didalam rasanya.
Didalam kebaktian sekelian pun kerana kebaktian jikalau tiada ilmu maka tiada
sempurnalah kebaktian kepada Allah Taala kerana ini sabda nabi ( Al ilmu rohu wal amal
jasad ) ertinya-Ilmu itu nyawa dan amal itu tubuh yakni jikalau tiada nyawa maka tiada
dapat tubuh itu bergerak.Demikianlah kebaktian pun jika tiada dengan tiada
sempurnanya.Adapun nama Muhammad itu pada tubuh kita ada 4 huruf
mim,haa,mim,dal.Adapun kepala kita huruf mim,tangan kita huruf haa,pinggang itu huruf
mim akhir dan peha kedua itu huruf dal.Demikianlah didalamnya.Tiada lain daripada
nama Allah dan nama Muhammad maka tiliklah nyata2 dengan memohonkan kerana
Allah Taala tuhan yang sebenar2nya.
Adapun rahsia itu tersembunyi nyawa,nyawa dan rahsia tersembunyi pada tubuh maka
inilah ( Tanzil ) yakni pandangan turun pada taqwa.Yakni pandangan naik.Maka
pandangan badan menunjukkan hati,hati menunjukkan nyawa,nyawa menunjukkan rahsia
dan rahsia menunjukkan ujud Allah Taala.Maka zikirlah ( Lailaha illa Allah ) tiada tuhan
hanya Allah.
Sabda nabi,barangsiapa tiada tahu akan sembahyang maka iaitu sia2lah sembahyangnya
kerana sembahyang 5 waktu itu rasullullah empunya waktu,rasul 5 waktu Allah jadikan
dia dahulu daripada 70000 tahun dahulu lamanya iaitu dari 4 bangsa
Kudrat,Iradat,Rahmat,Hibatnya.Maka tilik Allah akan 4 itu menjadikan 5 rupanya iaitu
Putih,kuning,merah,hijau.Bermula putih waktunya subuh.Kuning waktunya zohor,merah
waktunya asar,Hijau waktunya maghrib dan hitam waktunya isyak.Semuanya ini pada
tubuh manusia ( tubuh kita ) maka sebab itulah berdiri,rukuk,sujud,duduk kerana Allah
Taala menjadikan Nabi Adam itu daripada 4 anasir iaitu tanah,air,api,angin.Maka berdiri
itu peri api kerana api nyala tegak menjulang keatas,rukuk itu perbuatan angin betul
condong,sujud itu perbuatan air kerana air itu mengalir kebawah dan duduk itu itu
perbyatan tanah kerana tanah atau bumi.Demikianlah asalnya orang (Ahlul Hakikat ).
Adapun berdiri itu daripada huruf alif,rukuk itu daripada huruf lam,sujud itu daripada
huruf haa.tomakniah itu dari huruf mim,duduk itu dari hurf dal.Adapun asal waktu yang 5
itu daripada alif,lam,haa,mim,dal.Adapun waktu zohor itu huruf alif maknanya dari ujud
waktu asar daripada hurf lam,makna daripada ilmu Allah.Waktu maghrib itu daripada
huruf haa makna kudrat Allah,waktu subuh itu daripada huruf dal makna daripada sir
Allah,maka dinamakan isyarat daripada zatnya,sifatnya,asmanya dan af’alnya.Dan inilah
sebenarnya sempurna tuhan namanya maka ketahuilah oleh akan waktu yang 5 itu.Kija
tiada ketahui tiada sah pekerjaannya adapun pertama dijadikan Allah Taala hati dan mata
inilah menjadikan waktu subuh,kemudian dijadikan Allah urat inilah menjadikan waktu
zohor,kemudian dijadikan Allah tulan.Inilah menjadikan Maghrib.Kemudian dijadikan
Allah roh inilah dijadikan Allah waktu jumaat maka inilah berhimpun puji dan sembah
jua adanya.
Adapun kemudian itu wahai saudaraku ketahuilah olehmu dunia dan akhirat akan
perkataan ini ingatkan dan pandanglah didalam rupamu,berjalan,berdiri,bergerak,didalam
sembahyang,didalam berkira.Jangan saudaraku lupakan pandangan itu seketika walaupun
sekelip mata jua pun.Maka kenyataan ini tiada tahu oleh orang.Jikalau tiada guru yang
kasih akan anak muridnya.Maka tiadalah dapat akan perkataan ini tiada boleh didengar
oleh orang lain kerana ilmu kesudahan,maka tiada lagi dikata inilah nama ( Mahmu
Utirida ) ertinya-perhimpunan rahsia yang mulia2.
Inilah rahsia hamba kepada saudaraku maka hendaklah ingat baik2 jangan lupa walau
sekelip mata jua pun seperti firman Allah ( Barang siapa tiada kenal akan milikku itu
nescaya akan bakar akan dia dengan api neraka walau pun ia seorang alim sekalipun dan
barang siapa akan ambil milikku,maka orang itu hampirlah ia dengan aku dan tiada
terlindung dia dengan aku.
Adapun yang bernama milik Allah itu iaitu segala sifat yang 7 pada kita itu ialah barang
ujudnya.Maka barang tiada maujud melainkan dengan ampunya bayang2 maka bukan ia
tetapi lain daripadanya.Maka wajiblah atas kita mengambil hak Allah yang daripada kita
inilah sifatnya yakni jangan ada lagi hidup kita,tahu kita,melihat kita,dan kata2 kita
melainkan hanya Allah Taala.Dengan hakikat hati jua bukan dikata dengan lidah
menyebut zikir La Ilaha Illallah atau Hu Hu atau tatkala
duduk,berjalan,bergerak,diam,makan,minum,maka inilah lafaz menilik bagi Allah
hendaklah kita pandang siang dan malam.Adapun kita ini bertubuhkan Muhammad Batin
dan zahir,maka yang ada jadi pada tubuh kita hakikat kerana kejadian roh kita dan tubuh
kita daripada Nur Muhammad nescaya Muhammad juga namanya.Maka tiada lain kepada
hakikat dan jadi bertubuh yang batin dan zahir namanya itu kerana nama rahsia itu terlalu
banyak.Allah pun namanya jua.Adapun sebenar2 sifat kepada kita inilah rahsia yang
sebenar2 rahsia yang ada pada kita yang ketahui.Adapun jalan hakikat inilah ( Allah Hu
Akhbar ) inilah sifat af’al tiada lagi hati menyebut dan tiada lagi lidah berkata,hanya sifat
Asma’ hayat,ilmu,kudrat,iradat yang mengatakan.tiadalah hati lagi kerana rahsia Allah
Hayat,Ilmu,Kudrat,Iradat nama rahsia Allah kepada batin kita memerintah roh2
memerintah hati.Hati memerintah tubuh,maka tubuh pun berlakulah berbagai2 kehendak
memerintah sekelian itu,maka makrifat ada dengan sendirinya tiadalah dua ,tiga.Hanya
Allah memuji dirinya sendiri tiadalah kita lagi rasa hati dan tubuhnya maka jangan
diingatkan lagi hanya Allah yang ada itu kerana Allah yang bernama rahsia itu
kehendaknya kita menjadi serasi dengan dia.Jikalau tiada serasi siapa kita hendak lagi
kerana rahsia yang dapat melihat Allah Taala mengenal Allah,Memuji Allah,hendaklah
bagi kita rahsia Allah kepada kita itu jadi serasi yang hendak berzikir berbagai2 rahsia
Allah.Seperti Sabda Nabi:
Asal kejadian itu 4 anasir iaitu tanah,air,api,angin.Turun kepada kita tanah itu tubuh
kita,angin itu nafas kita,api itu darah kita.air itu rahsia bg kita..Maka inilah mengenal diri
namanya.Kejadian tanah itu bernama syariat,kejadian angin itu bernama tarikat,kejadian
Api itu bernama bernama hakikat dan kejadian air itu bernama makrifat.Inilah mengenal
diri namanya.Maka syariat itu umpama kaki,tarikat itu umpama tangan,hakikat itu
umpama tubuh,makrifat itu umpama kepala.Maka tiadalah ia bercerai hendaklah kita
hilangkan bicara tubuh dirahsiakan inilah fana namanya.Maka tiadalah boleh bercerai2
hanya ada Allah sendiri kerana dilihat mengatakan ( La Yakrifu Allah Ilallah )ertinya-
Tiada mengenal Allah hanya Allah maka tiada dapat kita mengenal Allah kerana tiada
kita melihatnya.
Adapun yang kata berbagai2 itulah rahsia Allah kepada batin dan zahirnya kita
mengatakan ( La Ilaha Illa Allah ) itulah rahsia Allah yang mengatakan rahsia ertinya-
Tiada lagi hatinya dapat mengenal Allah hanya rahsia Allah saja yang dapat mengenal
maka berganti2lah tubuh dan hati itu tiada lagi menyebut hanya Allah dengan rahsia jua
iaitu yang ada pada jalan makrifat.
Tatkala mengata ( Allah Hu Akhbar ) itu hanya Allah yang ada menyebut jangan ada lagi
rasa berbagai2 yang diingatkan batin dan zahir hanya Allah saja maka hilanglah cita2
yang lain hanya Allah yang ada pada makrifat itu.Maka hairanlah kita tercengang2
setelah itu Allah tahukan dirinya dan tiada tahu akan tuhannya.Jikalau lagi kata didalam
hati kita menyebut itu dan yang disembah itu Allah maka jadi dua,belum lagi ada
rasa,jikalau anugerah Allah akan hambanya mengerti pengajaran itu menjadi asa jikalau
kita zikir atau sembahyang.Jangan berbeza lagi.Jika mengatakan ( La Ilaha Illa Allah )
Rahsia Allah kehendaknya Allah memujinya sendiri dan hati memujinya dirinya
Allah,jangan lagi kata hati memuji itu hanya rahsia Allah juga memuji dirinya beza yang
dipakai oleh Aulia Allah sekelian .Maka tiada lagi makrifat kita.Hanya sendirinya dengan
rahsianya dan kehendaknya maka inilah Fana pada Allah dan Ya Allah,jikalau sudah rasa
kepada Allah maka tiada bercita2 kepada yang lain lagi.Maka hendaklah wahai saudaraku
sekelian pagi dan petang,siang dan malam,dunia dan akhirat,hidup dan mati jangan
berubah lagi.Adapun yang bernama alam sapiir itu didalam otak kita kerana otak kita itu
tempat nyata roh kita yang bernama alam sapiir itu kerana alamnya.
Adapun yang bernama alam kabir itu pula ialah tubuh yang nyata diperintah rahsia Allah
tempat nyata roh.Adapun tempat segala perintah itu daripada tengah hati kita maka
berkehendaklah hati kita berbagai2.Adapun rahsia itu pula didalam pesaad ertinya
didalam jantung kita.Maka inilah namanya Allah,maka inilah rahsia zat kerana disana
tempat nyata segala kehendak Allah,maka Siir kita itu namanya sifat batin,didalam tubuh
kita bernama sifat zahir jua sekelian adanya.
Adapun masa tidur,Adapun masa kita tidur itu hilang segala rasa sebab tiada diperintah
rahsia Allah jangan hendak berbagai2.Ingatkan diripun tiada.Hanya yang ada hayat
kerana rahsia Allah itu jadi berkehendak kepada manusia dan segala binatang.Jika tiada
Batin dan zahirnya itu berkehendak baginya.Maka roh itulah yang bernama manusia
bernama tubuh pada sekelian aulia Allah.Maka roh itulah bernama makrifat yang dapat
berjalan batin dan dapat melihat batin,yang demikian itu roh itulah melakukan perintah
rahsia Allah orang yang sudah sampai ilmunya itu bertubuh Idofi bertubuh akan
(Muhammad) sekian jua adanya